Perdagangan Saham Dibuka Besok, IHSG Diproyeksi Anjlok Akibat Perang Tarif Trump

7 April 2025 13:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga memantau pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga memantau pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi anjlok pada pembukaan perdagangan Selasa (8/4). Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia, Ezaridho Ibnutama memproyeksikan IHSG merosot dan berada di kisaran 6.000-5.800 pada pembukaan Selasa nanti karena sentimen Trump.
Warga memantau pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). Foto: Bay Ismoyo/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga memantau pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). Foto: Bay Ismoyo/AFP
Dia mengungkapkan, penerapan tarif impor dapat menjadi tekanan tambahan bagi IHSG, yang sebelumnya sudah menghadapi sentimen negatif dari perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian kebijakan moneter. Pasar kini mencermati dampaknya terhadap sektor-sektor berbasis ekspor, terutama industri manufaktur, tekstil, elektronik, dan otomotif.
ADVERTISEMENT
“Kami melihat ini sebagai dorongan besar pertama menuju era baru perdagangan global yang mengalihkan fokus dari China sebagai pusat manufaktur dan perdagangan ke AS. Risiko potensial dari tarif timbal balik ini adalah kemungkinan kerja sama antara negara-negara yang terdampak untuk membentuk blok perdagangan bebas,” katanya saat dihubungi kumparan dikutip Senin (7/4).
Di samping itu, tekanan terhadap IHSG semakin besar seiring keluarnya modal asing, yang juga terjadi di bursa saham global. Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira, mengatakan IHSG berpotensi tertekan, meski sejumlah emiten sudah melakukan buyback saham.
“Buyback belum cukup menahan aliran modal asing yang keluar. Tekanan IHSG juga terkait proyeksi berkurangnya laba emiten sepanjang tahun akibat tarif Trump. Ini S&P sudah anjlok 4,84 persen sehari, Nasdaq 5,97 persen di hari yang sama. US Treasury tenor 10 tahun naik 0,34 persen,” kata Bhima.
ADVERTISEMENT
“Indikasi market makin cari aset aman. Berarti IHSG ada risiko trading halt di hari pertama pembukaan,” tegasnya.
Selain proyeksi dari analis, media sosial diramaikan dengan grafik IHSG yang bergerak merah pada perdagangan Senin (7/4). Padahal Bursa Efek Indonesia masih libur Hari Nyepi dan Lebaran sejak 28 Maret 2025 dan baru buka besok, Selasa, 8 April 2025.
IHSG anjlok hari ini dikeluarkan oleh Google Finance, bukan dari BEI. Mereka menampilkan data IHSG ambruk dari waktu ke waktu. Misalnya pada pukul 09:59 WIB, IHSG terpantau anjlok 476,01 poin (7,35 persen) ke posisi 5.996. Lalu pada pukul 10:59 WIB atau satu jam kemudian, IHSG semakin parah dengan kehilangan 742,01 poin (11,46 persen) ke 5.730.
Data Google Finance yang menampilkan IHSG anjlok hingga 11:46 persen pada Senin (7/4/2025), padahal BEI masih libur. Foto: Tangkapan layar di Google Finance.
Meski menampilkan data IHSG yang terus bergerak merah hari ini, tapi dari grafiknya memperlihatkan data terakhir IHSG yaitu pada penutupan perdagangan 27 Maret 2025 pukul 15:59 WIB di posisi 6.472,36. Angka ini tidak jauh berbeda dengan penutupan pasar di BEI pada 27 Maret 2025 yaitu IHSG berakhir di posisi 6.510.
ADVERTISEMENT
Menurut Google Finance dalam keterangan disclaimer-nya menyebutkan data mereka berasal dari Morningstar, sebuah perusahaan riset dan penyedia data keuangan asal Amerika Serikat yang sangat terkenal, khususnya di dunia investasi. Bukan data resmi dari BEI yang saat ini masih libur.

Penjelasan BEI

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menegaskan tidak ada perdagangan BEI hari ini karena baru dimulai besok.
"Mungkin itu data pengujian perdagangan yang sedang dilakukan teman-teman analis bursa," katanya kepada kumparan.
Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menjelaskan BEI tengah melakukan pengujian internal usai libur panjang. Pengujian dilakukan sejak pukul 08:30-13:00 WIB.
"Bersama ini kami informasikan bahwa Bursa akan melakukan pengujian internal untuk memastikan kesiapan sistem perdagangan pasca libur Lebaran," jelasnya.
ADVERTISEMENT