Perdana Melantai di Bursa, Emiten Produsen Karton Ini Kena Auto Reject

11 Juli 2019 10:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/7). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/7). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk resmi mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan hari ini, Kamis (11/7). Emiten dengan kode saham SMKL ini menjadi perusahaan ke 31 yang melantai di bursa pada tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama SMKL Ang Kinardo mengatakan aksi korporasi ini merupakan langkah strategis yang diambil perseroan, untuk menjadi pemimpin di industri packaging Indonesia.
"Kami berharap dengan dicatatkannya saham kami akan memberikan competitive advantage untuk pengembangan usaha secara maksimal," kata Ang di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (12/7).
Dalam initial public offering (IPO), Satyamitra Kemas Lestari melepas 650 juta saham ke publik pada harga Rp 193 per saham. Dengan demikian perseroan bakal mengantongi dana dari aksi korporasi tersebut senilai Rp 125,45 miliar.
Perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan kemasan karton ini, akan menggunakan dana dari hasil IPO sekitar 40 persen untuk modal kerja. Perseroan berencana meningkatkan persediaan bahan baku kertas baik impor maupun lokal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, juga untuk penyelesaian implementasi sistem SAP (System Application and Product) yang saat ini sedang berjalan. Kemudian sekitar 30 persen dana untuk melunasi bank dan sisanya untuk pembelian mesin dan lokasi baru pabrik.
Saat ini, perseroan memproduksi karton gelombang (corrugated carton box) dan kemasan offset untuk berbagai industri di bidang makanan minuman, elektronik, telekomunikasi, sepatu dan lainnya yang memerlukan kotak kemasan untuk produk-produknya.
Penawaran Umum Perdana Saham PT Satyamitra Kemas Lestari, Selasa (2/7). Foto: Elsa Toruan/kumparan
Pada pencatatan perdana ini, saham SMKL naik 135 poin atau setara 69,95 persen ke level Rp 328 dari harga IPO Rp 193. Saham SMKL ditransaksikan sebanyak 10 kali dengan volume sebanyak 2.055 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 67,4 juta.
Dengan demikian, maka saham SMKL terkena auto reject atau penolakan otomatis sistem perdagangan bursa. Aturan auto reject berlaku jika harga saham naik atau turun secara drastis dalam rentang waktu tertentu.
ADVERTISEMENT
Aturan auto reject berlaku jika harga saham naik atau turun secara drastis dalam rentang waktu tertentu. Yakni jika saham yang rentang harganya Rp 50 - Rp200, mengalami kenaikan atau penurunan hingga lebih dari 35 persen dalam sehari.
Sementara rentang harga saham Rp 200-Rp 5.000, terkena auto reject jika harganya naik atau turun hingga 25 persen dalam sehari. Adapun saham di atas Rp 5.000, akan terkena auto reject jika mengalami kenaikan atau penurunan hingga lebih dari 20 persen.
Penerapan Auto Rejection terhadap harga di atas berlaku untuk perdagangan saham hasil penawaran umum yang pertama kalinya diperdagangkan di bursa (perdagangan perdana).