Perdana Melantai di Pasar Modal, Saham Rumah Sakit Hermina Anjlok 2,7%

16 Mei 2018 9:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pencatatan saham perdana PT Medikaloka Hermina (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pencatatan saham perdana PT Medikaloka Hermina (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Emiten rumah sakit, PT Medikaloka Hermina Tbk baru saja menjadi perusahaan publik ke-14 di tahun ini. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan kesehatan ini melantai ke bursa melalui skema Initial Public Offering (IPO).
ADVERTISEMENT
Saat diperdagangkan perdana, saham perusahaan berkode emiten HEAL mengalami penurunan sebesar 2,7% atau berkurang 100 poin dari harga saham awal Rp 3.700 menjadi Rp 3.600 per saham. Saham HEAL ditransaksikan sebanyak 71 kali dengan volume sebanyak 1.807 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 667,25 juta.
Selama masa penawaran yang dilakukan pada tanggal 8-11 Mei 2018, HEAL mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 29 kali dari investor ritel.
Menurut Direktur Utama Medikaloka Hermina Hasmoro, dengan tercatatnya saham perusahaan di bursa menjadi langkah perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya ke depan.
"Dengan kode HEAL dan kode saham ini artinya dalam bahasa Inggris menyembuhkan dan cocok dengan usaha rumah sakit membantu menyembuhkan pasien," kata Hasmoro saat mencatatkan sahamnya di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (16/5).
ADVERTISEMENT
Pencatatan saham perdana PT Medikaloka Hermina (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pencatatan saham perdana PT Medikaloka Hermina (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat menyambut baik kehadiran HEAL di pasar modal Indonesia. Ia berharap, masuknya HEAL di pasar modal bisa membantu pertumbuhan bisnis perusahaan.
"Tentunya ke depan Hermina mempunyai akses lebih besar terkait pendanaan," kata Samsul.
Dalam hajatannya kali ini, perusahaan melepas sebanyak 351,38 juta saham baru atau sekitar 11,8% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO. Adapun harga saham dibanderol Rp 3.700 per lembar saham. Artinya, HEAL mendapatkan raihan dana sebesar Rp 1,3 triliun.
Perusahaan juga berencana menggunakan raihan dana IPO ini unit untuk melakukan ekspansi usahanya. HEAL akan menggunakan dana hasil IPO sebesar 25% untuk pengembangan rumah sakit baru, 25% untuk pembelian peralatan medis, sebesar 38% untuk penurunan utang, dan pembiayaan kegiatan operasional sehari-hari perseroan sebesar 12%.
ADVERTISEMENT
Dalam pelaksanaan IPO, perusahaan telah menunjuk empat underwriter, yakni PT Mandiri Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Credit Suisse, dan Citigroup Securities Indonesia.
Bersamaan dengan IPO, HEAL juga melakukan penawaran sekunder sebanyak 178.368.800 saham atau sekitar 6,0% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO yang diserap oleh investor institusi di harga yang sama dengan harga IPO.