Pergerakan Harga Emas di Kala Pandemi hingga Tembus Rekor Rp 1 juta per Gram

Ilustrasi emas batangan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Pandemi virus corona (COVID-19) di Indonesia sudah berlangsung selama empat bulan sejak kasus pertama diumumkan ke publik pada awal Maret 2020. Sejak saat itu, harga emas 24 karat Antam terus mencetak merangkak naik hingga rekor baru sepanjang sejarah.

Seperti diketahui, pada 2 Januari 2020 harga emas Antam masih berada di level Rp 775.000 per gram. Kemudian pada 2 Maret 2020, harga emas Antam tercatat Rp 819.000 per gram.

Berselang 20 hari, harga emas sudah menembus Rp 879.000 dan mendekati level psikologis Rp 900.000. Berdasarkan data dari logammulia.com, harga emas akhirnya menembus level Rp 900.000 per gram pada 23 Maret 2020, yaitu di saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok dalam.

Karyawan melayani warga yang akan menjual emasnya di Butik Emas Logam Mulia Antam (8/1). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Tak sampai di situ, pada 3 April 2020 harga emas Antam mencetak rekor baru yakni tembus Rp 953.000 per gram pada 3 April 2020. Kemudian pada 7 April 2020 harga emas Antam mencapai rekor baru yakni tembus Rp 972.000 per gram. Namun, harga tersebut sempat mengalami koreksi. Pada 9 Juni 2020, harga emas Antam turun ke level Rp 875.000 per gram.

Setelah itu harga emas terus merangkak naik secara perlahan. Pada perdagangan Selasa (28/7), harga emas Antam ini naik Rp 8.000 menjadi Rp 997.000 per gram. Harga tersebut belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika ditambah pajak maka pada hari itu emas Antam kembali pecah rekor, tembus Rp 1 juta per gram atau tepatnya Rp 1.005.000 per gram.

Hari ini, berdasarkan situs perdagangan Logam Mulia, Sabtu (1/8), harga emas pada perdagangan hari ini naik Rp 12.000 menjadi Rp 1.028.000 per gram. Harga ini juga belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika dihitung dengan PPh 22 maka harga emas hari Rp 1.037.000 per gram.