Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Periode Ramadan-Lebaran, Bulog Sudah Serap 190 Ribu Ton Beras
3 Maret 2025 14:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Sampai dengan saat ini kurang lebih 190 ribu ton,” kata Direktur Utama (Dirut) Bulog Novy Helmy dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Gedung Nusantara I, Jakarta Pusat pada Senin (3/3).
Perihal stok untuk Ramadan dan Idul fitri, per 27 Februari 2025 Bulog memiliki stok beras sebanyak 1.951.975 ton. Stok ini terdiri dari 1.901.024 ton beras medium sebagai beras Public Service Obligation (PSO) atau penugasan dan 50.951 ton beras premium komersial.
“Stok tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang terdiri di 26 kanwil dan 477 kompleks pergudangan di seluruh Indonesia,” ujar Novy.
Selain beras, Novy juga mengungkap Bulog juga memiliki komoditas bisnis komersial. Beberapa komoditas tersebut adalah tepung terigu, minyak goreng, gula pasir dan telur. Dalam menghadapi Ramadan sampai Idul Fitri, Novy mengungkap Bulog punya peran untuk memastikan harga beberapa komoditas tersebut terkendali.
“Dengan jumlah stok tersebut yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia maka Bulog bertekad untuk dapat mengendalikan harga sesuai dengan penugasan pemerintah,” kata Novy.
ADVERTISEMENT
Terkait beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Bulog memiliki 150.000 ton beras yang akan menyasar wilayah di luar wilayah produksi surplus. Pengerahan beras SPHP tersebut dilakukan sejak 24 Februari 2025 sampai dengan 29 Maret 2025.
Untuk stabilisasi harga, Novy mengungkap Bulog melakukan beberapa langkah seperti operasi pasar atau pasar murah di seluruh titik layanan PT Pos Indonesia di seluruh Indonesia, selain itu stabilisasi juga dilakukan lewat pedagang atau pengecer.
Stabilisasi harga juga dilakukan melalui outlet jaringan rumah Pangan Kita (RPK) Binaan Bulog sejumlah 26 ribu titik, melalui gerakan pangan murah bersama pemerintah seluruh Indonesia, melalui Satgas Pengendali Harga Perum Bulog serta sinergi BUMN pangan.