Ilustrasi Asuransi Jiwasraya

Perkembangan Terbaru Kasus Jiwasraya

15 Januari 2020 8:03 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Pusat Jiwasraya, Jakarta. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Pusat Jiwasraya, Jakarta. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Persoalan yang dihadapi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) terus bergulir dan menjadi perbincangan publik. Kini, kasus korupsi di perusahaan asuransi pelat merah itu telah memasuki babak baru.
ADVERTISEMENT
Aparat penegak hukum berupaya mengurai benang kusut Jiwasraya. Pemerintah juga mencari solusi terbaik agar polis nasabah Jiwasraya bisa terbayar.
Berikut kumparan merangkum kabar-kabar terbaru soal Jiwasraya, Rabu (15/1):
Lima Orang Ditetapkan Tersangka Oleh Kejaksaan
Setidaknya lima orang sudah ditahan oleh penyidik terkait kasus dugaan korupsi Jiwasraya yang disebut merugikan negara hingga Rp 13,7 triliun. Lima orang itu ialah mantan Direktur Utama Jiwasraya, Hendrisman Rahim, mantan Direktur Keuangan Jiwasraya, Hary Prasetyo, mantan Kepala Divisi Investasi dan Keuangan Jiwasraya, Syahmirwan.
Selain itu, ada Komisaris PT Hanson Internasional Tbk Benny Tjokro, dan Presiden Komisaris PT Trada Alam Minera (TRAM) Tbk Heru Hidayat.
Komisaris PT Hanson International Tbk Benny Tjokrosaputro usai diperiksa sebagai saksi di gedung bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (6/1). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Mereka ditahan usai menjalani pemeriksaan. Kelimanya tampak mengenakan rompi tahanan serta borgol.
ADVERTISEMENT
Pengacara Heru Hidayat, Soesilo Ari Wibowo, membenarkan kliennya sudah berstatus tersangka. Ia mengaku kaget penyidik langsung menahan Heru.
"Saya tidak bisa menjawab pertanyaan apa yang ditanya. Tetapi, kemudian sekarang statusnya berubah menjadi tersangka dengan tiba-tiba dan ini ditahan," kata Soesilo di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Selasa (14/1).
Kejagung Bakal Telusuri Transaksi Aset
Kejaksaan Agung (Kejagung) masih mendalami dugaan tindak pidana korupsi di Asuransi Jiwasraya. Menurut Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung Febrie Ardiansyah, pihaknya juga akan menelusuri transaksi aset di kasus ini.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita akan melakukan penelusuran aset. Mudah-mudahan nanti bisa segera terungkap semua," ungkap Febrie.
Ia juga mengatakan akan mengecek barang-barang bukti yang ada dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sehingga, kasus ini bisa segera terungkap.
ADVERTISEMENT
Respons Erick Tohir soal 5 Tersangka Kasus Jiwasraya
Menanggapi penahanan tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi langkah Kejaksaan Agung yang bekerja cepat atas dasar audit BPK. Ia menilai aparat penegak hukum sangat serius menangani dugaan korupsi di BUMN asuransi itu.
"Kami mengapresiasi pihak BPK yang sudah melakukan investigasi dan juga pihak Kejaksaan yang secara cepat dan responsif menangani kasus ini," ungkap Erick Thohir dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/1).
Menteri BUMN, Erick Thohir. Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan
Erick Thohir menambahkan, tindakan tegas yang tak pandang bulu pada kasus Jiwasraya sangat penting karena dapat mengembalikan kepercayaan publik terhadap korporasi pelat merah.
Kementerian BUMN Panggil Dirut Jiwasraya
Kementerian BUMN memanggil Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko. Hexana tiba di kantor Kementerian BUMN dan langsung memasuki gedung tanpa memberikan keterangan apa pun kepada media pada Selasa (14/1) siang.
ADVERTISEMENT
Penyelesaian kasus Jiwasraya memang tengah menjadi fokus kementerian BUMN. Perusahaan asuransi pelat merah itu mengalami gagal bayar kewajiban kepada nasabah sebesar Rp 802 miliar, pertama kali pada Oktober 2018.
Erick Thohir memastikan, pihaknya akan berupaya menyelesaikan kasus Jiwasraya yang hingga kini masih menjadi polemik.
Ia menekankan, pihaknya tak bakal saling melempar tanggung jawab, serta pasti akan mencari jalan keluar. Sebab, hal tersebut telah menjadi salah satu tolok ukur dari kinerja pemerintahan.
“Akan kita push, salah satunya yang lagi hot Jiwasraya, tetap kita tidak mau lempar-lemparan, kita akan pastikan kita cari jalan,” ujar Erick di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (10/1).
Ilustrasi Asuransi Jiwasraya. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Sri Mulyani Bakal Bahas Masalah Jiwasraya dengan DPR
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani belum mau banyak bicara mengenai penyelesaian kasus yang dihadapi Jiwasraya dan Asabri. Menurutnya, persoalan tersebut bakal segera dibicarakan bersama dengan DPR.
“Ya nanti kan ada raker dengan DPR,” kata Sri Mulyani singkat di Gedung DPD, Jakarta, Selasa (14/1).
Sri Mulyani belum mau mengungkapkan kapan waktu pembahasannya. Ia juga tidak mendetailkan langkah apa yang disiapkannya dalam mengatasi permasalahan tersebut.
Asosiasi Emiten Minta Kasus Jiwasraya Diusut Tuntas
Kasus dugaan korupsi Jiwasraya kini juga menyeret dunia pasar modal. Sebab Jiwasraya ditengarai melakukan penempatan dana investasi di saham-saham berisiko tinggi dan tidak likuid.
Menanggapi hal tersebut, Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) meminta pemerintah untuk mengusut tuntas kasus Jiwasraya.
Wakil Ketua Umum AEI Bobby Gafur Umar menyatakan, pihaknya khawatir jika tak ditangani hingga tuntas, kasus Jiwasraya berdampak negatif. Salah satunya membuat investor jadi enggan berinvestasi di pasar modal.
ADVERTISEMENT
“Semua harus jelas dan terbuka. Kalau tidak, maka kepercayaan investor terhadap market kita bisa lari semua. Ini penting sekali menangani permasalahan ini dengan proper. Jadi tidak berdasarkan rumor dan sebagainya,” ungkap Bobby di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (14/1).
Bobby menyatakan, tidak semua emiten punya kinerja buruk. Saham gorengan yang akhir-akhir ini santer diberitakan juga hanya berjumlah segelintir dari 600 lebih emiten yang telah melantai di bursa.
Pihaknya belum dapat menentukan sikap atas kasus tersebut. Sebab, Bobby menilai, kasus ini belum terang.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten