Perkuat Kepemimpinan, Grab Financial Group Dapat Pendanaan USD 300 Juta

19 Januari 2021 13:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Grab Financial Group. Foto: Dok. Grab
zoom-in-whitePerbesar
Grab Financial Group. Foto: Dok. Grab
Grab Financial Group (GFG), platform fintech terkemuka di Asia Tenggara, hari ini mengumumkan telah memperoleh pendanaan seri A lebih dari USD 300 juta yang dipimpin oleh Hanwha Asset Management Co. Ltd. (Hanwha Asset Management), perusahaan manajemen aset terkemuka asal Korea Selatan.
Investor lain dalam putaran ini termasuk K3 Ventures, GGV Capital, Arbor Ventures, dan Flourish Ventures. Pendanaan Seri A ini sekaligus menjadi langkah berikutnya dalam pertumbuhan GFG, setelah total pendapatan mengalami peningkatan lebih dari 40 persen pada tahun 2020 dibandingkan 2019.
Pencapaian ini mencakup adopsi konsumen yang pesat melalui layanan baru bersama AutoInvest, produk manajemen kekayaan ritel pertama GFG yang mengalami kenaikan pengguna bulanan hampir dua kali lipat pada Desember 2020. Penawaran produk asuransi juga telah ikut tumbuh pesat dengan pengguna aktif bulanan yang mengalami kenaikan sebanyak empat kali lipat menjadi lebih dari 4,5 juta dalam tiga bulan, dan telah mendistribusikan lebih dari 70 juta polis asuransi sejak diluncurkan April lalu.
Keikutsertaan Hanwha Asset Management sebagai investor yang memimpin, keyakinan berkelanjutan dari investor awal Grab —GGV Capital dan K3 Ventures—, serta pendanaan oleh VC fintech terkenal, Flourish Ventures (berafiliasi dengan pendiri eBay, Pierre Omidyar) juga Arbor Ventures, merupakan indikator utama kepercayaan investor terhadap perjalanan GFG dalam menghadirkan inovasi hyperlocal yang berkembang.
Selain itu, konsorsium Grab dan Singtel baru-baru ini telah dipilih oleh Otoritas Moneter Singapura (The Monetary Authority of Singapore/MAS) untuk mendirikan sebuah bank digital. Hal tersebut menjadi bukti yang kuat atas kemampuan Grab untuk melayani segmen yang kurang terlayani dan belum memiliki rekening bank (unbanked people).
Investasi terbaru ini juga telah memperkuat kepemimpinan GFG di industri fintech dan kemampuannya untuk terus membangun bisnis berkelanjutan dan beragam guna memanfaatkan peluang pasar jasa keuangan yang luas di Asia Tenggara. Harapannya, pada tahun 2025 potensi pendapatan penuh bisa mencapai sebesar USD 60 miliar.
GFG yang kini menawarkan pembayaran dan layanan keuangan seperti lending, asuransi, dan retail wealth management di wilayah ini, akan menggunakan pendanaan baru tersebut untuk terus membantu lebih banyak individu dan UKM dalam mengakses manfaat layanan keuangan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Grab pun akan menumbuhkan bisnis dengan margin lebih tinggi, berinvestasi lebih lanjut pada talenta (sumber daya), dan memperluas penawaran di Asia Tenggara dengan solusi keuangan yang lebih terjangkau, nyaman, dan transparan.
Grab Financial Group. Foto: Dok. Grab
“Ini adalah titik perubahan bagi kami karena semakin banyak konsumen yang mengadopsi layanan keuangan digital. Kami menggalang dana khusus untuk GFG karena terlepas dari pertumbuhan bisnis yang kuat, kenyataannya jutaan orang dan bisnis kecil masih kekurangan akses yang terjangkau dan transparan ke layanan keuangan,” ujar Reuben Lai, Senior Managing Director Grab Financial Group.
“Oleh karena itu, kami dengan senang hati memanfaatkan keahlian investor terbaik yang memahami layanan keuangan dan fintech dengan baik, sehingga kami dapat terus memberdayakan masa depan industri finansial untuk masyarakat dan bisnis di seluruh Asia Tenggara. Dengan cara ini, kami dapat memanfaatkan momentum yang ada untuk memberikan nilai sekaligus memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan," lanjutnya.
Senada dengan Reuben, CEO of Hanwha Asset Management, Yong Hyun Kim, juga berharap terobosan ini dapat mendukung gaya hidup konsumen yang lebih luas, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
“Kami berharap GFG dapat melanjutkan pertumbuhannya secara pesat dengan dukungan model bisnis inovatif yang mendukung perubahan gaya hidup konsumen yang lebih luas, serta hubungan yang sangat sinergis dengan Grab, unicorn terbesar di Asia Tenggara.
Pada saat yang sama, kami sangat senang berinvestasi di perusahaan yang dapat memenuhi tanggung jawab sosial sebagai pendorong layanan keuangan bagi populasi underbanked dan unbanked di Asia Tenggara. Kami sangat senang untuk memimpin pendanaan Seri A untuk GFG sebagai bagian dari keahlian dan minat Hanwha di bidang fintech dan investasi kami yang berkelanjutan di sektor ini,” terangnya.
Di wilayah lebih dari 70 persen populasi orang dewasa masih belum memiliki rekening bank (unbanked people) dengan jutaan UKM masih membutuhkan pendanaan penting, GFG bertujuan menjembatani kebutuhan yang belum terpenuhi ini dan mengatasi kesenjangan dalam inklusi keuangan. Pandemi COVID-19 yang telah membawa lebih banyak orang dan bisnis menjadi digital dan GFG berada pada posisi yang tepat untuk lebih mendukung jutaan orang Asia Tenggara dengan rangkaian layanan keuangan digitalnya.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Grab