PermataBank Gelar Wealth Wisdom 2022, Usung Konsep Mindfully Recover

26 November 2022 9:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diadakan pada 29-30 November, Wealth Wisdom 2022 akan menghadirkan lebih dari 35 pembicara dalam 15 seminar dan 4 workshop untuk menjawab berbagai tantangan yang hadir di masa transisi. Foto: dok. PermataBank
zoom-in-whitePerbesar
Diadakan pada 29-30 November, Wealth Wisdom 2022 akan menghadirkan lebih dari 35 pembicara dalam 15 seminar dan 4 workshop untuk menjawab berbagai tantangan yang hadir di masa transisi. Foto: dok. PermataBank
Pandemi COVID-19 telah mengubah banyak hal dan melahirkan banyak tren baru. Literasi finansial masyarakat yang meningkat menjadi salah satunya.
Hal ini pun dapat dilihat dari jumlah investor yang bertambah selama pandemi. Berdasarkan data OJK, jumlah investor pasar modal di Indonesia mencapai 7,4 juta pada tahun 2021. Menariknya lagi, pada September 2022, angkanya telah bertambah menjadi 9,7 juta investor.
Dengan situasi yang serba tak pasti selama 2 tahun ke belakang, banyak orang yang menyadari bahwa menyiapkan dana darurat dan mengembangkan aset merupakan hal penting dalam menyambut masa depan.
Sayangnya, seiring dengan meningkatnya jumlah investor, kerugian akibat investasi bodong kian marak, terutama jenis forex trading. OJK menyebut, total kerugian masyarakat akibat investasi bodong mencapai Rp 117,4 triliun. Padahal, OJK telah menutup sekitar tiga ribu aplikasi investasi online yang tak berizin.
Peningkatan investasi bodong ini bisa jadi pengaruh pengguna media sosial yang juga meningkat. Selama pandemi, masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah karena adanya pembatasan-pembatasan sosial. Situasi ini pun membuat orang menggunakan media sosial sebagai penghubung komunikasi.
Ilustrasi menggunakan media sosial. Foto: Shutterstock
Tak heran, jumlah pengguna medsos mencapai 170 juta pada Januari 2021 dan bertambah menjadi 191 juta pada Januari 2022. Berdasarkan riset yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), orang-orang Indonesia senang mengirim pesan dan mengobrol via WhatsApp. Facebook, Youtube, dan Instagram menjadi tiga platform medsos yang paling sering digunakan untuk mengakses konten.

Konten yang Paling Banyak Diakses

Di antara banyaknya konten yang bisa dinikmati di media sosial, video singkat menjadi salah satu yang favorit. Dengan musik-musik yang sedang tren, konten ini pun menjamur di berbagai platform medsos.
Biasanya, konten yang dihadirkan merupakan konten-konten ringan. Mulai dari tips berpakaian, pemandangan di suatu tempat, atau trik-trik memasak. Bagai efek domino, orang-orang pun menjadi senang membuat konten yang sama.
Di sisi lain, pandemi juga membuat orang lebih menyadari pentingnya kesehatan mental. Konten-konten terkait self love atau mencintai dan menghargai diri sendiri kian diminati. Bagaimanapun, kebiasaan yang berubah saat pandemi membuat banyak membuat orang mudah cemas dan menimbulkan masalah depresi.
WHO bahkan mencatat, sejak awal pandemi angka kecemasan dan depresi di seluruh dunia meningkat 25 persen. Padahal, pada 2019, masalah kesehatan mental di dunia hampir mencapai satu miliar kasus. Jumlah ini setara dengan satu dari delapan orang di dunia mengalami permasalahan tersebut. Bila dibiarkan, bukan tidak mungkin angkanya akan terus bertambah.
Ilustrasi stres akibat kerja. Foto: Shutterstock

Angkat Tema Mindfully Recover, PermataBank Gelar Wealth Wisdom

Bila ditarik garis lurus, meningkatnya penggunaan medsos, pentingnya kesehatan mental, hingga tren investasi merupakan hal yang saling berkaitan. Jika berjalan dengan benar, ketiganya dapat mendukung pencapaian kekayaan sejati seseorang dalam berbagai aspek.
Melihat hal ini, PermataBank kembali menggelar Wealth Wisdom. Acara tahunan ini menjadi bentuk komitmen nyata bagi PermataBank untuk menyebarkan edukasi terkait literasi finansial maupun nonfinansial kepada masyarakat.
Merupakan gelaran yang ke-8, Wealth Wisdom 2022 mengangkat tema "Mindfully Recover". Tak hanya sejalan dengan event G20 yang sedang berlangsung di Tanah Air, Mindfully Recover juga membawa pesan bahwa semangat untuk pulih dengan penuh kesadaran menjadi hal yang penting dilakukan, terutama di masa transisi dari pandemi menuju endemi.
Masyarakat menjadi tertarik untuk berinvestasi karena situasi pandemi menyadarkan bahwa menyimpan dana darurat penting dilakukan. Kesadaran ini pun didukung dengan literasi finansial yang dapat dengan mudah ditemukan di medsos. Agar tidak merasa cemas dan takut tertinggal, kita perlu bijak dalam mengelola informasi yang ada.
Nantinya, Wealth Wisdom 2022 akan menghadirkan 15 seminar dan 4 workshop untuk menjawab berbagai tantangan yang hadir di masa transisi. Sebanyak 35 pembicara yang kompeten di bidangnya siap membagikan ilmu dan pengalaman mereka, mulai dari Sri Mulyani, Luhut Binsar Pandjaitan, Patrick Walujo, Yunarto Wijaya, Susi Pudjiastuti, Fitri Tropica, Kiki Saputri, Anjasmara, Morgan Oey dan masih banyak lagi.
Wealth Wisdom 2022 diadakan pada 29 – 30 November 2022 di Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Wealth Wisdom 2022, silakan klik di sini.
PermataBank percaya, kekayaan sejati tak hanya berasal dari aspek finansial. Pencapaian ini juga didukung dari dari aspek non finansial sebagai faktor pendukung menuju kekayaan yang holistik.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan PermataBank