Permen dan Cokelat Impor Mulai Kepung Pasar Jatinegara

25 Mei 2018 17:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana toko Snack di Pasar Mester Jatinegara. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana toko Snack di Pasar Mester Jatinegara. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Lebaran identik dengan berbagai macam camilan, kue kering dan kudapan manis. Salah satu sentra camilan dan kudapan manis yang ada di Jakarta adalah Pasar Mester Jatinegara. Di pasar ini, kudapan manis seperti permen dan cokelat mulai banyak dijual. Beberapa di antaranya berasal dari China.
ADVERTISEMENT
“Ini permen katanya dari China. Tapi saya ambil dari distributor Bandung. Ada macam-macam jenisnya. Rasa mangga ada yang lebih manis, ada yang asam,” ungkap salah satu pedagang Rahmatika kepada kumparan, Jumat (25/5).
Menurut Rahmatika permen tersebut banyak dicari karena kemasannya bergambar salah satu karakter kartun yang sempat naik daun, Minions. Selain itu dari segi harga, permen asal China tersebut jauh lebih murah ketimbang permen lokal.
Sejumlah jenis Snack di Pasar Mester Jatinegara. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah jenis Snack di Pasar Mester Jatinegara. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
“Satu ons Rp 16 ribu. Dapat 8 atau 9 kemasan. Kalau beli satuan, Rp 5 ribu. Ada kemarin permen lokal gitu, 3 biji Rp 10 ribu. Lebih murah yang ini,” ujarnya.
Menurutnya, pembeli boleh membeli dalam berbagai jenis karena harga yang dipatok sama. Seperti salah satu permen susu jadul, White Rabbit yang juga dibanderol seharga Rp 16 ribu per ons.
ADVERTISEMENT
“Jadi misal mau beli satu ons, boleh campur. Mau dicampur yang mangga, permen susu, permen jahe. Bisa,” imbuhnya.
Selain permen, Rahmatika juga menjajakan berbagai cokelat. Menurut dia cokelat tersebut merupakan produksi Malaysia dan dijual seharga Rp 25-35 ribu per ons.
“Itu cokelat Malaysia macam-macam harganya ada yang Rp 25 ribu, Rp 30 ribu, Rp 35 ribu. Sama, minimal satu ons,” katanya.
Untuk cokelat dan permen tersebut Rahmatika tidak menjual dalam kemasan toples karena akan membuat harga permen dan cokelat makin mahal. Sehingga untuk kemasan, Rahmatika menggunakan plastik zipper yang dapat dibuka dan ditutup rapat kembali.
“Saya lebih milih gini karena walaupun plastik ini keliatan bagus. Bisa dipakai ulang-ulang. Kalau toples, toplesnya aja mahal,” tandasnya.
ADVERTISEMENT