Permintaan Dalam Negeri Tetap Kuat, PMI Manufaktur RI Naik Jadi 51,3 di Januari

2 Februari 2023 14:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, di Gedung DPR RI, Selasa (5/7/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, di Gedung DPR RI, Selasa (5/7/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia di Januari 2023 naik menjadi 51,3, dari sebelumnya 50,9 di Desember 2022. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, mengatakan kenaikan PMI itu terjadi di tengah dinamika perekonomian dunia.
ADVERTISEMENT
Ia mengungkapkan kenaikan tersebut menunjukkan sektor manufaktur nasional konsisten ekspansif selama tujuh belas bulan berturut-turut.
“Sektor manufaktur yang tetap berada di zona ekspansi menunjukkan daya tahan perekonomian Indonesia di tengah gejolak global dan perlambatan manufaktur yang terjadi di berbagai negara,” kata Febrio melalui keterangan tertulis, Kamis (2/2).
Tren ekspansif di Januari 2023 juga ditunjukkan beberapa negara lain di kawasan ASEAN yaitu Filipina 53,5 (53,1 di Desember 2022) dan Thailand 54,5 (52,5 di Desember 2022). Sementara itu, Taiwan 44,3 (44,6 di Desember 2022), Malaysia 46,5 (47,8 di Desember 2022), Vietnam 47,4 (46,4 di Desember), Korea Selatan 48,5 (48,2 di Desember 2022), dan Amerika Serikat 46,8 (46,2 di Desember 2022) tercatat masih berada di zona kontraktif.
ADVERTISEMENT
“Output dan permintaan baru di Indonesia mengalami pertumbuhan tercepat dalam tiga bulan terakhir karena permintaan dalam negeri yang tetap kuat,” ujar Febrio.
PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) perusahaan manufaktur komponen otomotif. Foto: DRMA
Walaupun permintaan dari sisi ekspor masih agak tertahan, peningkatan permintaan domestik mampu mendorong perusahaan untuk meningkatkan aktivitas pembelian barang input. Secara keseluruhan, Febrio optimistis pelaku usaha di awal 2023 ini meningkat dibandingkan akhir tahun lalu yang tercermin dari peningkatan stok barang input.
"Selain itu, harga barang input mengalami penurunan walaupun disrupsi pasokan masih terjadi,” jelas Febrio.
Meskipun begitu, Febrio mengungkapkan para produsen tetap mengantisipasi kondisi ketidakpastian ekonomi dunia dan cuaca ekstrem yang dianggap berpotensi menghambat laju distribusi. Sementara itu, inflasi Januari 2023 tercatat sebesar 5,28 persen (yoy), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya 5,51 persen di Desember 2022.
ADVERTISEMENT
“Tren inflasi mulai turun perlahan, terutama dari administered price yang berasal dari harga bahan bakar. Pemerintah terus mengantisipasi pergerakan harga komoditas energi dan ketersediaan pasokan BBM untuk memastikan fungsi stabilisasi APBN, yaitu sebagai shock absorber di tengah kondisi global yang masih bergejolak,” ujar Febrio.
Jika dilihat per kelompok, inflasi inti turun tipis ke angka 3,27 persen (yoy) dari 3,36 persen pada Desember 2022 (yoy). Kinerja inflasi ini di satu sisi berasal dari penurunan inflasi kebutuhan sandang, perumahan dan jasa layanan perumahan, serta rekreasi.
Di sisi lain, kata Febrio, terjadi peningkatan inflasi pada sektor kesehatan serta perawatan pribadi dan jasa lainnya. Inflasi inti yang masih terjaga di atas 3 persen menunjukkan daya beli masyarakat yang masih kuat dan optimisme menyambut 2023.
ADVERTISEMENT
Inflasi pangan bergejolak (volatile food) sedikit meningkat menjadi 5,71 persen (yoy) (5,61 persen di Desember 2022) didorong oleh harga pangan yang cenderung volatile sebagai dampak faktor musiman dan gangguan cuaca.
“Untuk menjamin ketersediaan pangan dan menjaga stabilitas harga pangan di masyarakat, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui percepatan impor, antisipasi lonjakan harga akibat risiko gangguan cuaca, serta persiapan menghadapi Ramadan dan Idul Fitri yang sudah dilakukan dari sejak awal tahun,” terang Febrio.
Untuk kelompok administered price, inflasi tercatat 12,28 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan Desember 2022 13,34 persen. Hal ini didorong oleh menurunnya tarif angkutan udara dan bensin. Sementara harga rokok dan tarif air PAM mengalami kenaikan yang dipengaruhi oleh kenaikan tarif cukai dan peningkatan pelayanan air bersih kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Febio memastikan pemerintah akan terus berupaya menjaga inflasi. Apalagi, kata Febrio,pengendalian inflasi merupakan salah satu isu utama yang menjadi perhatian Presiden Jokowi dan telah disampaikan dalam acara Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) 2023 pada 17 Januari 2023 lalu.
Febrio menuturkan upaya pengendalian inflasi terus ditempuh melalui berbagai kebijakan, antara lain stabilisasi harga pangan, penguatan pasokan dan cadangan domestik, antisipasi gejolak harga akibat risiko gangguan cuaca, serta persiapan menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
“Sinergi dan bauran kebijakan di tingkat pusat dan daerah terus dilakukan bersama Bank Indonesia untuk menjaga agar sasaran inflasi kembali pada sasaran yang ditetapkan pemerintah,” tutur Febrio.