Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Permintaan Pasar Domestik Turun, SIG Pilih Ekspor Semen ke AS
17 Agustus 2023 10:03 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG melalui PT Solusi Bangun Indonesia Tbk membidik pasar Amerika Serikat (AS) untuk mengekspor produk semen.
ADVERTISEMENT
Direktur Operasi PT Semen Indonesia (persero) Tbk (SIG), Reni Wulandari, mengatakan keran ekspor ini dibuka lantaran kapasitas produksi semen di seluruh Indonesia lebih besar dibandingkan volume permintaan.
Reni mengungkapkan jumlah permintaan semen domestik di Indonesia saat ini hanya mencapai di kisaran 50 hingga 60 persen dari kapasitas yang terpasang di SIG. Sehingga, perseroan memilih eksplorasi pasar ekspor untuk memanfaatkan jumlah produksi yang tersedia.
"Sebenarnya kita itu enggak kepingin banget ekspor, tapi kita pada posisi harus melakukan ekspor. Karena di Indonesia ini kapasitas produksi semen seluruh Indonesia jauh lebih besar daripada jumlah permintaan," ujar Reni saat ditemui di kawasan pabrik SIG, Narogong, Jawa Barat, Rabu (16/8).
"Itu hanya 50-60 persen dari kapasitas terpasang. Jadi, daripada kapasitas produksi nganggur, kita memilih eksplorasi pasar ekspor, yang kalau kami lihat semen," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, saat ini perseroan tengah menyiapkan standarisasi untuk memenuhi spesifikasi standar pemakaian semen di Amerika Serikat. Setelah spesifikasi tersebut dipenuhi, ia mengatakan SIG siap melakukan ekspor semen di AS.
Semen Indonesia juga akan menambah fasilitas pabriknya di Tuban, Jawa Timur, sebelum ekspor ke AS dilaksanakan. Selain itu, Reni juga mengatakan SIG akan menambah panjang dari pelabuhan agar kapal besar yang mengangkut produk ekspor bisa masuk ke Indonesia.
"Nah, fasilitas ini supaya bisa memenuhi pasar di sana dan disertai penambahan panjang dari pelabuhan supaya kapal besar bisa masuk," ungkap dia.
Sementara, SVP Sustainability Office PT Semen Indonesia (persero) Johanna Daunan, menyebut hingga Juni 2023 volume penjualan semen kantong anjlok hingga negatif 3 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan, untuk penjualan semen curah yang diproduksi untuk penggunaan proyek infrastruktur mengalami pergerakan positif.
ADVERTISEMENT
"Sampai pertengahan tahun negatif 3 persen dibandingkan tahun lalu. Kalau misalnya SIG ini sangat bergerak di domestik kita ya mengikuti perkembangan pasar," kata Joanna saat ditemui di kawasan Narogong, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/8).
Namun, ia optimis penjualan semen SIG masih mengalami pertumbuhan positif hingga akhir 2023. Sebab, penjualan semen di September dan Oktober yang diproduksi SIG mengalami kenaikan.
"Nanti semester II demand mulai pick up lagi, jadi bulan September atau Oktober itu biasanya penjualan semen lebih bagus untuk kita, tapi nanti kita lihat ya naik apa enggak," ujar Joanna.
Sementara itu, Joanna mencatat penjualan domestik Semen Indonesia per Juli 2023 mencapai 17 ton. Sementara penjualan ekspor hingga periode yang sama mencapai 4 juta ton. Jumlah ini 2 juta ton lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT