Persaingan BUMN di Bisnis Internet

26 Juni 2021 9:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi internet nirkabel. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi internet nirkabel. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bisnis internet yang selama ini identik dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, makin ramai dirambah pemain baru termasuk dari sesama BUMN. Tak bisa dipungkiri, pandemi COVID-19 telah membuat kebutuhan internet melonjak tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
BUMN yang sektornya bukan bisnis telekomunikasi kini turut melirik peluang tersebut. Sebut saja PT PLN (Persero) yang awal bulan ini meluncurkan ICONNET. Menyusul kemudian PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang bersiap menggarap infrastruktur internet di sepanjang ruas Tol Trans Jawa yang mereka kelola. Sebelum dua pemain baru itu, PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN, juga sudah setahun menggeluti bisnis internet lewat Gasnet.
Teranyar adalah Jasa Marga. BUMN yang biasanya jadi pengelola jalan tol itu mulai membangun infrastruktur internet lewat anak usahanya. Sebelumnya 2 perusahaan pelat merah di sektor energi, yakni PT PLN (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), telah terjun lebih dulu.

Telkom: Peluang Masih Terbuka Lebar

Telkom selaku perusahaan pelat merah yang bisnis utamanya adalah sektor telekomunikasi, mengakui membesarnya peluang di bisnis internet. VP Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono, mengaku tidak khawatir dengan makin ramainya sesama BUMN yang masuk ke sektor ini. Mereka justru menilai hal tersebut positif. Karena menurut Pujo, bisa mempercepat pemerataan akses internet di seluruh Indonesia bisa lebih cepat dicapai.
ADVERTISEMENT
"Penetrasi fixed broadband di Indonesia baru menyentuh 15 persen dari total 69 juta rumah tangga. Dengan demikian peluang untuk meningkatkan ini ke seluruh penjuru Indonesia masih terbuka lebar. Kehadiran layanan internet BUMN lain diharapkan dapat turut mendukung akselerasi digitalisasi dan pemerataan konektivitas di seluruh Indonesia," jelasnya kepada kumparan, Jumat (25/6).
Ilustrasi IndiHome. Foto: Dok. Telkom
Telkom yang punya layanan internet lewat produk IndiHome, mengaku terus berbenah dari sisi internal supaya lebih kompetitif. Berbagai kerja sama dengan penyedia konten lokal, pembaruan aplikasi hingga melayani pelanggan di media sosial, ia sebut sebagai beberapa siasat yang ditempuh perusahaan.

Erick Thohir Diminta Turun Tangan

Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, menyayangkan banyaknya BUMN yang ikut-ikutan bisnis internet. Padahal sebelumnya, sektor ini sudah ada perusahaan pelat merah yang berfokus di sana, yaitu Telkom.
ADVERTISEMENT
Atas dasar itu, ia berharap Menteri BUMN Erick Thohir segera turun tangan untuk mengontrol hal tersebut. Sebab menurutnya, Telkom saja sudah cukup untuk berfokus ke sana.
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Sementara BUMN seperti PLN bisa membantu di infrastruktur dengan menyewakan tiang atau SUTET untuk jaringan internet. Seperti yang akan dilakukan oleh PT Jasa Marga Tbk dengan rencana menyediakan infrastruktur internet di sepanjang jalan tol.
"Perlu ada evaluasi dari Menteri BUMN, apakah perlu banyak perusahaan atau anak usaha BUMN terjun memberikan layanan internet. Perlu diatur, Telkom saya pikir cukup. PLN bisa jadi penyedia infrastruktur atau pendukung layanan," tuturnya.
Komentar senada sebelumnya juga disampaikan Direktur Eksekutif BUMN Institute Achmad Yunus. Yunus khawatir kondisi tersebut rawan menyebabkan perusahaan pelat merah mengalami kebangkrutan. Meskipun sebetulnya bukan kali pertama terjadinya tumpang tindih lini bisnis antar-BUMN.
ADVERTISEMENT
"Core business BUMN sudah jelas masing-masing. Kesannya BUMN kita dikelola serampangan, enggak business plan yang jelas dan saling bersaing sendiri," ujar Achmad Yunus.