Persaingan Kian Sengit, Laba Indocement Merosot 51,9%

23 Maret 2018 17:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Publik expose PT Indocement Tunggal Prakarsa. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Publik expose PT Indocement Tunggal Prakarsa. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Produsen semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mencatatkan laba tahun berjalan di sepanjang tahun 2017 sebesar Rp 1,85 triliun. Angka ini mengalami penurunan 51,9% dibandingkan keuntungan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3,8 triliun.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa Christian Kartawijaya mengatakan, penurunan laba di sepanjang tahun 2017 disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya akibat penurunan pendapatan perusahaan sebesar Rp 14,43 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 15,36 triliun.
"Penurunan pendapatan sebesar 6,1% karena persaingan yang ketat pada situasi permintaan yang lemah dan biaya produksi yang tinggi di tengah kenaikan harga baru bara," kata Christian saat melakukan paparan publik di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Sudirman, Jakarta, Jumat (23/3).
Selain itu, Christian menyebutkan, belakangan ini permintaan semen nasional mengalami kenaikan yang cukup signifikan menjadi 66,3 juta ton atau tumbuh 7,6% dari tahun sebelumnya. Namun pertumbuhan permintaan ini terjadi di tengah meningkatnya kapasitas produksi nasional. Kelebihan kapasitas produksi ini menyebabkan pangsa pasar Indocement turun dari 26,1% menjadi 25,3%.
Plant 14 Indocement. (Foto: Instagram @harmoni3roda)
zoom-in-whitePerbesar
Plant 14 Indocement. (Foto: Instagram @harmoni3roda)
Christian juga menyampaikan jika saat ini perusahaan masih fokus dalam memasarkan produknya di dalam negeri, termasuk kebutuhan klinker untuk memasok unit penggilingan dan pabrik semen dalam negeri. Hal ini turut mempengaruhi penjualan ekspor perusahaan yang mengalami penurunan.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu penjualan ekspor semen dan klinker di tahun 2017 menurun 57,9% atau sekitar 226 ribu ton di mana tahu lalu penjualan ekspor semen 390,4 ribu ton," ujarnya.
Untuk volume penjualan domestik sendiri perusahaan mencatatkan pertumbuhan sekitar 7% atau mengalami kenaikan sebesar 1,2 juta ton dari tahun lalu dengan total volume penjualan 17,7 juta ton. Adapun penjualan ini mencangkup penjualan semen domestik 17,7 juta ton dan penjualan klinker domestik sebesar 650 ribu ton.