Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2

ADVERTISEMENT
PT Bank Central Asia Tbk atau BCA untuk pertama kalinya mencatatkan aset Rp 1.003,6 triliun per akhir September 2020. Aset ini melesat 12,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) senilai Rp 893,59 triliun.
ADVERTISEMENT
"Ini pertama kali ya aset kami Rp 1.000 triliun. Ini merupakan suatu hal yang luar biasa," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja kuartal III 2020 secara online, Senin (26/10).
Aset yang meningkat itu didorong semakin banyaknya masyarakat yang menyimpan dana di BCA selama sembilan bulan pertama tahun ini. Terlihat dari peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 14,3 persen (yoy) mencapai Rp 780,7 triliun.
"Pertumbuhan DPK yang solid tersebut telah mendukung pertumbuhan total asset BCA menembus level seribu triliun atau tepatnya Rp 1.003,6 triliun, meningkat 12,3 persen (yoy)," jelasnya.
Dari sisi pendanaan, BCA berhasil mencatat kinerja perusahaan yang solid pada sembilan bulan pertama 2020. Secara total CASA tumbuh 16,1 persen (yoy) mencapai Rp 596,6 triliun.
Untuk current account atau tabungan giro mencapai Rp 205,42 triliun atau naik 14,3 persen (yoy), sedangkan saving account atau tabungan Rp 391,13 triliun atau naik 17,1 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
CASA memberikan kontribusi sebesar 76,4 persen dari total DPK. BCA memproses sekitar 33 juta transaksi per hari selama sembilan bulan pertama tahun 2020, meningkat dari 26 juta transaksi per hari pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kami terus melihat perkembangan yang pesat pada jumlah transaksi melalui mobile dan internet banking," jelasnya.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.