Pertamina Akui Sedang Proses BBM Jenis Baru Rendah Sulfur: Rilis 17 Agustus 2024

12 Juli 2024 19:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas SPBU mengisi BBM jenis solar subsidi di salahsatu SPBU, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/5/2023). Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
zoom-in-whitePerbesar
Petugas SPBU mengisi BBM jenis solar subsidi di salahsatu SPBU, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/5/2023). Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) mengakui sedang memproses produk Bahan Bakar Minyak (BBM) baru yang rendah sulfur sehingga lebih ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso membenarkan bahwa perusahaan mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk meluncurkan produk BBM baru.
Rencananya, produk BBM tersebut akan diujicobakan mulai 17 Agustus 2024. Namun, Fadjar enggan membeberkan lebih lanjut seperti apa spesifikasi produknya.
Adapun sejauh ini, Pertamina sudah menjajakan produk BBM ramah lingkungan yakni Pertamax Green 95, produk campuran bioetanol dengan kadar 5 persen (E5), sejak Juli 2023.
Saat ini, sudah ada 65 SPBU yang menjual Pertamax Green 95 di sekitar Jakarta, Surabaya, dan Malang per April 2024. Pada saat peluncuran secara terbatas pada Juli 2023 lalu, Pertamax Green 95 hanya dijual di 15 SPBU.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjadi narasumber dalam Insightful Talk pada Program 1000 Manusia Bercerita, di Watu Beach Lamaru, Balikpapan, Selasa (27/2/2024). Foto: Dok. Pertamina
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan akan ada produk BBM baru yang rendah sulfur dan emisi. Rencananya produk itu akan diujicobakan mulai 17 Agustus 2024.
ADVERTISEMENT
Arifin mengatakan, pemerintah sedang menggodok produk BBM rendah sulfur untuk mengurangi gas buang di sektor transportasi.
"Kita kan sekarang udara kita banyak emisi jadi bagaimana kita bisa kurangi, supaya hidup sehat jadi alternatifnya pake BBM rendah sulfur," ungkap Arifin saat di kantor Kementerian ESDM, Jumat (12/7).
Pemerintah, kata Arifin, akan menentukan bahan bakar nabati (BBN) sebagai bahan pencampur BBM untuk mengurangi kandungan sulfurnya menjadi di bawah 50 ppm.
"Kita cari bahan pencampur yang bisa mengurangi sulfur konten kita sekarang masih 500 ppm, kalau standarnya Euro V di bawah 50, tapi menuju itu ongkosnya ada, tapi kita belum kelar sih (kajian)," jelas Arifin.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi menjelaskan 17 Agustus 2024 merupakan tanggal di mana BBM baru rendah sulfur akan diujicobakan (pilot project).
ADVERTISEMENT
"Kalau rendah sulfur itu akan mulai, tapi sebagai pilot, 17 (Agustus) itu adalah semacam kick-offnya mau mulai di sana," ungkap Agus.
Uji coba tersebut, kata dia, akan dilakukan bertahap di beberapa SPBU. Agus tidak menyebutkan produk BBM apa saja yang akan dikurangi kandungan sulfurnya. Namun dia menyebut salah satunya adalah produk solar nonsubsidi PT Pertamina (Persero).
"Enggak tahu namanya nanti, kayaknya yang Dex juga yang nonsubsidi. Masih mulai dari beberapa SPBU," tutur Agus.