Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pertamina Bakal Luncurkan Produk Pertamax Campur Etanol Bulan Ini
6 Juni 2023 21:13 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) mengungkapkan peluncuran produk BBM gasoline yang dicampur dengan bahan bakar nabati etanol (bioetanol) akan dilakukan dalam waktu dekat, yakni di Juni 2023 ini.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menuturkan jenis BBM yang akan dicampur dengan etanol adalah Pertamax. Etanol yang akan dicampur berasal dari moleses tebu.
"Jadi nanti kita di bulan ini, kita bocorin dulu, kita mau launching produk baru, yaitu bioetanol, jadi Pertamax kita campur dengan etanol," ungkapnya saat media briefing, Selasa (6/6).
Nicke melanjutkan, Pertamina berupaya untuk mengembangkan bioenergi untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak mentah dan BBM. Menurut dia, transisi energi bukan sekadar menurunkan emisi, tapi juga mewujudkan kemandirian energi.
Selain itu, dia memastikan pasokan tebu untuk keperluan bahan bakar ini tidak akan menghambat kebutuhan gula masyarakat, lantaran terdapat bioenergi yang akan dikembangkan berasal dari bahan pangan lain.
"Bisa juga dibuat dari cassava, dari singkong, dari jagung juga. Jadi kita akan terus lakukan riset-riset untuk menghasilkan bioenergi dari bahan baku nabati, tantangannya yang kedua adalah ke orangnya ya," pungkas Nicke.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan pencampuran bahan bakar nabati (BBN) bioetanol 5 persen (E5) terhadap Pertamax bisa meningkatkan kadar oktan (RON) BBM tersebut menjadi RON 96.
Saat ini, Pertamax merupakan BBM RON 92. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Tutuka Ariadji, menuturkan campuran etanol yang berasal dari tebu ini memang sudah diuji akan meningkatkan kadar oktan BBM, bahkan bisa mencapai RON 100.
"Nanti, kalau jumlahnya (tergantung) persentasenya, kalau sekarang kan tidak masih 5 persen, tapi bagus, lebih bisa RON 94 atau 96," ungkapnya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Rabu (1/3).
Meski ada kemungkinan kadar oktan naik, Tutuka belum bisa membeberkan apakah akan ada kenaikan harga Pertamax jika sudah dicampur dengan bioetanol 5 persen, lantaran masih dalam tahap pengkajian teknis.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kementerian ESDM mencatat kapasitas produksi bioetanol fuel grade di Indonesia yaitu 40.000 kiloliter (KL). Produksi bioetanol tersebut akan dipasok 30.000 KL dari PT Energi Agro Nusantara (Enero) di Kabupaten Mojokerto, dan 10.000 KL sisanya dari PT Molindo Raya Industrial di Kabupaten Malang.
Dengan kapasitas tersebut, rencananya E5 akan diimplementasikan terlebih dahulu di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Pemerintah juga masih menunggu kesiapan badan usaha (BU) BBN maupun BU BBM.