Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pertamina Bangun Pipa Distribusi Tegal-Cilacap, Sambungan Pipa Cisem Tahap II
1 Oktober 2024 7:30 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM ) mengungkapkan bakal ada pembangunan pipa distribusi yang tersambung pada Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II menuju Kilang Cilacap.
ADVERTISEMENT
Adapun konstruksi Pipa Cisem Tahap II Ruas Batang-Cirebon-Semarang-Kandang Haur Timur resmi dimulai Senin (30/9). Pengelasan pertama (first welding) pipa ini dilakukan di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Total panjang pipa ini mencapai 245 km.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, mengatakan ada rencana PT Pertamina (Persero) untuk membangun sambungan Pipa Cisem Tahap II, yakni ruas Tegal menuju Cilacap.
"Sedang direncanakan juga nanti akan ada sambungannya pipa dari Tegal ke Cilacap, karena Kilang Cilacap mau pakai juga (gas dari Pipa Cisem Tahap II)," ungkapnya kepada awak media di KITB, dikutip Selasa (1/10).
Laode menuturkan, Pipa Distribusi Tegal-Cilacap nantinya akan mengalirkan gas menuju Kilang Cilacap atau Refinery Unit IV yang dioperasikan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Dia berharap pipanya bisa rampung bersamaan dengan Pipa Cisem Tahap II.
ADVERTISEMENT
"Kalau yang ini (pipa Tegal-Cilacap) maunya bersamaan, jadi begitu selesi Cisem II, dia juga bisa ngalirin ke Cilacap," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Gas (Pertagas) Gamal Imam Santoso membenarkan rencana tersebut. Saat ini pihaknya tengah mengajukan proyek Pipa Distribusi Tegal-Cilacap itu menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Pipa Tegal-Cilacap itu yang kita propose. Jadi Pertagas sendiri sudah merencanakan untuk itu, dengan pemanfaatan pipa Cisem II ini kita akan menggunakan fasilitas itu," katanya.
Gamal masih enggan membeberkan rincian proyek Pipa Distribusi Tegal-Cilacap, termasuk biaya investasi, sebab masih dalam tahap kajian. Sejauh ini, Pertagas sudah mengajukan beberapa dokumen perizinan, salah satunya untuk Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR).
Selain terkait dengan konstruksi pipa, lanjut dia, Pertagas juga mengajukan penugasan kepada BPH Migas untuk menjadi pengelola Pipa Distribusi Tegal-Cilacap.
ADVERTISEMENT
"Saat ini kan perizinan cukup panjang ya, tidak hanya di ESDM saja sampai ke PKKPR, ke Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, sehingga kita meminta pada waktu itu untuk meminta diberikan privilege untuk PSN dan juga penugasan," tutur dia.
Gamal menyebutkan, nantinya pipa tersebut akan menyalurkan gas sebagai bahan baku yang akan diolah di Kilang Cilacap, termasuk LPG, yang selama ini disalurkan menggunakan produk gas alam cair (LNG).
"Inisiasi itu sudah lama sebetulnya pada waktu itu, karena untuk kita mem-boosting Cilacap, supaya Cilacap tidak lagi membakar raw material-nya termasuk LPG untuk sebagai bahan baku, sehingga digantikan oleh gas," pungkasnya.
Sebelumnya, Subholding Gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk (PGAS), mengungkapkan beberapa inisiatif dalam pengembangan infrastruktur energi, salah satunya Pipa Distribusi Tegal-Cilacap.
ADVERTISEMENT
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari mengatakan, bahwa PGN tetap mengembangkan core business yang sudah melekat dalam diri PGN yang terkait dengan pengembangan proyek transmisi dan distribusi gas bumi.
“Terdapat inisiatif bisnis baru untuk pengembangan Pipa Cisem II di mana kami akan membangun Pipa Distribusi Tegal-Cilacap menuju Refinery Unit IV Cilacap sepanjang ± 130 km,” ungkap Rosa dalam keterangan tertulis, Kamis (11/7).
PGN akan terlibat dalam sejumlah proyek strategis di antaranya proyek pipa gas WNTS-Pemping untuk menyalurkan gas dari Lapangan Natuna ke pasar dalam negeri. PGN juga menyambut penyelesaian proyek jaringan gas Cirebon – Semarang tahap II dan akan bersinergi dengan pemerintah untuk membawa gas dari Jawa Timur ke Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Pengembangan lainnya yaitu proyek infrastruktur gas di kilang Tuban dan pembangunan infrastruktur pipa untuk mendukung pabrik pupuk di wilayah Timur Indonesia. Tidak hanya di Jawa, interkoneksi pipa yang akan dijalankan adalah Pipa Dumai-Sei Mangke melalui dukungan Pemerintah dengan APBN, Pipa Duri-Balam, Duri-Petapahan, Pipa Bangkanai-Balikpapan dan Pipa Bintuni – Fakfak.