Pertamina Bentuk Satgas untuk Kelancaran Distribusi BBM dan LPG Selama Nataru
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adapun pembentukan satgas itu dimulai 15 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023. Di mana, stok BBM dan LPG saat ini dalam kondisi aman dan seluruh infrastruktur telah disiagakan, meliputi 114 Terminal BBM, 23 Terminal LPG, lebih dari 7.400 SPBU, 667 SPBE, 4.972 Agen LPG, dan 68 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).
"Guna memastikan layanan terhadap masyarakat, Pertamina juga menyediakan layanan energi pendukung di jalur potensial meliputi jalur tol, jalur wisata, dan jalur lintas utama, berupa SPBU Siaga, agen dan outlet LPG Siaga, Kiosk Pertamina Siaga, mobil tangki stand by, dan fasilitas kesehatan di jalur mudik," jelas Direktur Utama PT Pertamina Niaga, Alfian Nasution dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (7/12).
ADVERTISEMENT
Ia memastikan ada pusat informasi penyaluran energi bernama Integrated Enterprise Data & Center Command Center (IEDCC). Pusat informasi ini akan beroperasi selama 24 jam.
"Beberapa lokasi yang menjadi perhatian utama dalam Satgas Nataru, terutama di daerah rawan bencana, lokasi perayaan Natal, lokasi wisata, jalur lintas utama, dan lokasi perayaan tahun baru," lanjut Alfian.
Pertamina Prediksi 60,64 Juta Masyarakat Akan Liburan Nataru
Pertamina juga menyampaikan potensi pergerakan masyarakat selama libur natal 2022 dan tahun baru 2023 sebanyak 60,64 juta orang. Data ini berdasarkan publikasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun 2022.
Alfian juga menyampaikan prediksi arus mudik libur Natal terjadi pada 23-24 Desember 2022, sedangkan puncak arus libur tahun baru terjadi pada 30 - 31 Desember 2022.
"Untuk di darat, (prediksi kendaraan mobilisasi) 24,87 juta atau 40,9 persen versus total. Sementara mobilisasi bus itu sekitar 7,97 juta atau 13,1 persen dari total," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Alfian melanjutkan, mobilisasi sepeda motor akan mencapai 8,99 juta atau 14,8 persen, dan kereta api sebanyak 9 juta atau 14,9 persen. Arus mudik keluar Jabodetabek naik 2,6 persen, atau 2,73 juta kendaraan.
"Sementara arus balik juga nanti naik 1,2 persen, atau 2,71 juta kendaraan. Jalur laut juga demikian, ada 2,07 juta atau 3,5 persen versus total, dan mobilisasi udara 7,74 juta atau 12,8 persen versus total," tutup Alfian.