Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Pertamina Bidik Produksi Minyak Mentah 416 Ribu BOPD di 2025, Naik 4 Persen
20 Februari 2025 13:16 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) menargetkan produksi minyak mentah sebesar 416 ribu barel per hari (BOPD) dan produksi gas 2.536 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) pada 2025.
ADVERTISEMENT
Wakil Direktur Utama Pertamina, Wiko Migantoro, mengatakan Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi (PHE) saat ini mengelola 69 persen produksi minyak nasional dan 37 persen produksi gas nasional dari total 24 blok migas.
"Di tahun 2025 kita berencana berproduksi 416 ribu barel oil per day untuk minyak atau tumbuh 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan untuk gas kita berencana untuk berproduksi 2.536 MMSCFD atau 3 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Wiko saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR, Kamis (20/2).
Wiko menuturkan beberapa program kerja strategis untuk kegiatan hulu migas Pertamina tahun ini. Pertama, mengelola baseline untuk menekan penurunan alamiah (natural decline) produksi migas seminim mungkin.
Kemudian, lanjut dia, meningkatkan produksi melalui kegiatan pengeboran sumur infill dan pengembangan Enhanced Oil Recovery (EOR) yang saat ini sudah berkontribusi sekitar 4 ribu BOPD. Pertamina merencanakan beberapa kegiatan chemical EOR di beberapa lapangan.
ADVERTISEMENT
"Dan yang tidak kalah pentingnya adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan cadangan hulu migas supaya kita tidak kehabisan napas ke depannya dalam memproduksikan potensi-potensi hulu migas kita," jelas Wiko.
Program Strategis Pertamina Group di 2025
Wiko mengungkapkan target produksi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebesar 334 juta barel produk, naik 3 persen dibandingkan tahun sebelumnya 323 juta barel, dengan yield valueable product dipertahankan di 83 persen.
Beberapa kegiatan strategis PT KPI yakni upgrading platformer Kilang Dumai, proyek Revamping Development Master Plan (RDMP) Balongan, RDMP Balikpapan, revamping TPPI Tuban, dan strategi hijau untuk proyek-proyek rendah sulfur di Kilang Cilacap.
"Program kerja strategisnya adalah optimasi feedstock. Ini tadi dikatakan kita sudah bisa membuat valueable produk kita 83 persen, namun feedstock ini sangat berperan juga dalam menjaga profitability Kilang," tutur Wiko.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya Subholding Comercial and Trading PT Pertamina Patra Niaga, ditargetkan bisa mendistribusikan BBM sebesar 106 juta kiloliter atau tumbuh 1 persen dari tahun lalu.
Wiko memaparkan program strategis subholding tersebut adalah pengembangan Pertamina One Solution, diversifikasi bisnis non-fuel retail, dan persiapan mendukung pemerintah dalam penerapan subsidi tepat dengan mendorong penjualan produk nonsubsidi (PSO) serta digitalisasi.
Kemudian target dan program strategis PT Pertamina International Shipping (PIS) atau Integrated Marine Logistics, mencakup target pengangkutan volume kargo sebanyak 102 juta kiloliter, naik 2 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Program strategis tentu saja menjaga keandalan suplai dengan penambahan armada baru dan juga peremajaan armada baru," ujar Wiko.
Sementara untuk subloading gas PT Perusahaan Gas Negara (PGN), menargetkan penyaluran gas harian dapat naik menjadi 958 BBTUD di tahun 2025, tumbuh 12 persen dibanding tahun lalu sebesar 852 BBTUD.
ADVERTISEMENT
Program kerja strategis dari PT PGN, kata Wiko, yakni pengembangan jaringan gas (jargas) sebagai bagian untuk pengurangan konsumsi LPG dan mendorong peningkatan demand pelanggan eksisting.
Terakhir yakni Pertamina New and Renewable Energy (PNRE), menargetkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) meningkat menjadi 2,6 gigawatt (GW) di tahun 2025 atau tumbuh 2 persen dibanding tahun 2024.
"Dengan program strategis peningkatan kapasitas di geotermal (panas bumi) Lumut Balai dan juga beberapa potensi pengembangan gas to power serta PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)," tutur Wiko.