Pertamina Catat Dua Juta Sub Pangkalan Belum Terdaftar, tapi Bisa Jual LPG 3 Kg

Pertamina Patra Niaga memperluas pembelian LPG 3 kg secara digital. Tapi pembeli manual tetap dilayani. Foto: Pertamina Patra Niaga

PT Pertamina Patra Niaga mencatat masih ada 2 juta sub pangkalan, alias warung-warung yang sempat dilarang menjual LPG 3 kg, belum terdaftar di sistem digitalisasi Pertamina.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan terdapat 370.000 sub pangkalan yang sudah terdaftar. Dia memastikan, 2 juta sub pangkalan yang belum terdaftar itu masih diperbolehkan menjual LPG 3 kg.

"Sub pangkalan-sub pangkalan yang memang sudah mulai beroperasi tapi belum terdaftar itu akan tetap kami support dan besarnya itu ada di angka sekitar lebih kurang 2 juta," ungkapnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR, Kamis (20/2).

Riva menegaskan, perusahaan tidak akan mengurangi atau membatasi aktivitas operasional sub pangkalan yang masih dalam proses terdaftar tersebut.

Untuk menunjang operasional menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2025 sektor rumah tangga, Pertamina Patra Niaga menyiagakan 6.517 agen LPG yang mencakup 5.659 untuk LPG subsidi (PSO) dan 858 LPG nonsubsidi (non-PSO).

Kemudian, terdapat 273.242 pangkalan LPG PSO dan 97.993 outlet LPG non-PSO. Selain itu, ada 212 agen minyak tanah yang mencakup 197 PSO dan 15 non-PSO.

Adapun data per 19 Februari 2025, Pertamina Patra Niaga mencatat pasokan LPG masih dalam keadaan aman dengan ketersediaan (coverage days) untuk 14,63 hari.

Riva memperkirakan terjadi kenaikan permintaan LPG selama Ramadhan dan Idul Fitri 2025 karena tingginya aktivitas rumah tangga seperti memasak, sebesar 6,7 persen menjadi 30.926 metrik ton per hari, dari penjualan normal sebesar 28.412 metrik ton per hari.

"Kami memastikan bahwa khususnya di masa pelayanan Ramadhan Idul Fitri pelayanan untuk LPG 3 kilo akan berjalan dengan lancar Insya Allah," kata Riva.