Pertamina Drilling Services Bakal Tambah 4 Rig Pengeboran Tahun Ini

10 Agustus 2023 18:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatanganan kontrak kerja sama pengadaan rig pengeboran infill clastic di Banyu Urip antara Pertamina Drilling dan Exxonmobil, Kamis (10/8/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penandatanganan kontrak kerja sama pengadaan rig pengeboran infill clastic di Banyu Urip antara Pertamina Drilling dan Exxonmobil, Kamis (10/8/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) menargetkan pengadaan 4 rig pengeboran tahun ini untuk memenuhi permintaan yang tinggi di Indonesia. Saat ini, perusahaan memiliki 47 rig, menjadikan PDSI perusahaan rig terbesar di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PDSI Rio Dasmanto mengatakan, dua rig tambahan akan digunakan untuk Blok Rokan sementara dua rig untuk Pertamina EP di wilayah kerja Zona 7 mencakup Jatibarang, Subang dan Tambun Field.
"Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, kita tahun ini mengadakan 4 rig tambahan," ujarnya saat ditemui di City Plaza Jakarta, Kamis (10/8).
Rio menjelaskan, pengadaan tambahan 4 rig tersebut mencakup 2 spesifikasi 750 horse power (HP) dengan alokasi anggaran USD 20 juta, dan 2 spesifikasi 550 HP dengan anggaran yang sedang dibahas kembali. Namun total belanja modal keempat rig diperkirakan tidak melebihi USD 35 juta.
"Untuk 2x750 anggaran tahun ini, 2x550 permintaan mendadak jadi masuk tahun depan, walau kita coba speed up masih memungkinkan tidak untuk kita kejar tahun ini, tapi itu kesiapan pabrikan tidak gampang juga dalam waktu pendek," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Penandatanganan kontrak kerja sama pengadaan rig pengeboran infill clastic di Banyu Urip antara Pertamina Drilling dan Exxonmobil, Kamis (10/8/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan

Kelangkaan Rig Pengeboran di Indonesia

Rio mengakui, saat ini terjadi kelangkaan rig karena permintaan yang tinggi. Tidak hanya di hulu migas, kata dia, permintaan rig yang tinggi juga terjadi di hulu panas bumi (geothermal).
Dia mengatakan PDSI sempat dihubungi oleh Boston Consulting Group (BCG) untuk menyediakan rig geothermal di Filipina. Karena terlalu mendadak untuk Januari 2024, perusahaan tidak bisa memenuhinya karena tidak ada rig yang tersedia.
Selain itu, lanjut Rio, perusahaan juga baru akan mengadakan kampanye pengeboran di akhir tahun depan bersama PT PLN Geothermal yang sedang masih mengebor di kawasan Indonesia Timur,
"Kita akan drilling campaign mulai akhir tahun depan untuk 20-an sumur dan mereka jauh hari pesen rig dari kita, bentuknya integrated project manajemen dan yang punya pengalaman untuk melaksanakan IPM geothermal saat ini baru kami," kata dia.
ADVERTISEMENT
Adapun PDSI kembali memenangkan kontrak kerja sama dengan Exxonmobil Cepu Limited (EMCL). Perusahaan rencananya akan mengerjakan 7 sumur infill clastic di Lapangan Banyu Urip dengan perkiraan tajak pada Maret 2024.
Pengeboran tersebut akan menggunakan Rig PDSI #40.3 yang berspesifikasi Rig Cyber Electric VFD System dengan kapasitas 1500 HP. Rig ini sebelumnya berhasil melakukan pengeboran Batch Drilling EMCL Banyu Urip pada tahun 2013-2015.