Pertamina Geothermal Energy Beberkan 5 Peluang Bisnis Panas Bumi

8 April 2022 14:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengelolaan panas bumi nasional oleh PT Pertamina Geothermal Energy. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Pengelolaan panas bumi nasional oleh PT Pertamina Geothermal Energy. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menyatakan energi panas bumi atau geothermal bukan hanya sekadar kelistrikan. Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto mengatakan, ada banyak hal dari panas bumi yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan lain.
ADVERTISEMENT
“Paling tidak ada lima peluang bisnis yang bisa tumbuh bersama panas bumi,” kata Ahmad dalam keterangan tertulis, Jumat (8/4).
Lima peluang bisnis itu adalah hidrogen hijau, pengolahan CO2 dan bahan baku hijau, ekstraksi material nano, pertanian, dan pariwisata. “Di Eropa, pemanfaatan geothermal untuk banyak keperluan sudah sangat populer, misalnya untuk city heating,” kata Ahmad.
Sebagai gambaran, menurut the European Geothermal Energy Council, kapasitas terpasang pemanas geothermal di Eropa pada 2019 telah mencapai 5,5 GWth (GigaWatts Thermal). Ahmad optimistis, Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama.
Saat ini, kata dia, PGE juga sudah memulai mengaplikasikan panas bumi untuk pertanian kentang di Garut dan Kamojang, dua wilayah di mana pembangkit panas bumi milik PT PGE beroperasi. “Keuntungan yang diperoleh petani bisa meningkat sampai 10 kali lipat dibandingkan pertanian konvensional,” katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Ahmad, peluang pengembangan pertanian (GeoAgro Industry) di daerah sekitar pembangkit panas bumi masih terbuka lebar. PGE saat ini memiliki 13 wilayah kerja panas bumi. Enam di antaranya sudah beroperasi dan dikelola sendiri dengan kapasitas 672 MW.
"Perusahaan sedang merencanakan pembangunan objek tourism dengan konsep taman geothermal, misalnya dengan memanfaatkan sumber air panas, tour, dan untuk pendidikan tentang panas bumi," kata dia.
Hidrogen hijau dinilai sebagai peluang yang menarik di masa depan. Di banyak negara, PLTP dipakai sebagai sumber listrik untuk memproduksi hidrogen melalui proses elektrolisis.
Hidrogen ini dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Dua di antaranya adalah untuk sektor transportasi dan petrokimia. “Hidrogen hijau akan menjadi game changer untuk mencapai dekarbonisasi," jelas Ahmad.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Ahmad mengakui, untuk memanfaatkan hidrogen hijau masih butuh waktu yang panjang. Berbeda dengan sektor kelistrikan di mana PLN sudah siap membeli uap panas dari pengembang geothermal, di industri hidrogen pengembang harus membangun keseluruhan rantai nilai (value chains) untuk sampai ke konsumen akhir.
“Kita baru di tahap awal, masih belajar bagaimana memanfaatkan hidrogen hijau untuk skala komersial," tambahnya.