Pertamina Geothermal Energy Berhasil Bukukan Pendapatan dari Carbon Credit

18 Maret 2023 18:24
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PLTP Kamojang yang dioperasikan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Foto: Dok PGE
zoom-in-whitePerbesar
PLTP Kamojang yang dioperasikan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Foto: Dok PGE
Emiten anak usaha BUMN dengan kapasitas terpasang panas bumi terbesar di dunia, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE memiliki pos pendapatan baru dari hasil perdagangan karbon.
Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Nelwin Aldriansyah menyatakan emiten berkode saham PGEO tersebut berkomitmen untuk turut serta secara aktif melakukan transisi energi.
“Untuk pertama kalinya pada 2022, Pertamina Geothermal Energy (PGE) mencatatkan pos pendapatan baru dari penjualan carbon credit. Ini membuktikan bahwa operasional PGE telah mendapatkan sertifikasi dari berbagai lembaga karbon kredit sehingga PGE berhak untuk memonetisasi atas penjualan karbon kredit dari operasional PGE,” ujar Nelwin dalam pernyataan resminya, dikutip Sabtu (18/3).
Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) mencatat perdagangan karbon di Indonesia dapat menembus USD 300 miliar atau sekitar Rp 4.625 triliun (asumsi kurs JISDOR BI Rp15.418 per US) per tahun, yang berasal dari kegiatan menanam kembali hutan yang gundul hingga penggunaan energi baru terbarukan (EBT).
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, mengunjungi area Lahendong PGE, bahas studi pengembangan hidrogen energi, Minggu (26/2/2023) di Kantor PGE Area Lahendong di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Foto: Dok. PGE
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, mengunjungi area Lahendong PGE, bahas studi pengembangan hidrogen energi, Minggu (26/2/2023) di Kantor PGE Area Lahendong di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Foto: Dok. PGE
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun sudah resmi meluncurkan perdagangan karbon, di mana mulai 2023-202, perdagangan karbon dilakukan di subsektor pembangkit tenaga listrik secara mandatori.
Perdagangan karbon dilakukan pada unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara yang terhubung ke jaringan tenaga listrik PT PLN (Persero) dengan kapasitas lebih besar atau sama dengan 100 MW. Perdagangan karbon itu sendiri diimplementasikan melalui 2 mekanisme, yaitu perdagangan emisi dan offset emisi.

Kinerja Keuangan PGE Tetap Solid

Sejumlah strategi dan upaya monetisasi terus dilakukan PGEO untuk mengawal kinerja keuangan tetap solid dengan misalnya menjaga pendapatan, EBITDA margin maupun profit margin yang stabil hingga rasio utang yang terjaga.
Pada kuartal III/2022, Pertamina Geothermal Energy membukukan laba bersih senilai USD 111 juta, tumbuh 67,8 persen dibandingkan dengan capaian kuartal III 2021 senilai USD 66 juta.
Pencatatan perdana saham PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO), Jumat (24/2/2023).  Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pencatatan perdana saham PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO), Jumat (24/2/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Net profit margin pada sembilan bulan pertama 2022 mencapai 38,8 persen, dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang hanya 24 persen,” ujar Nelwin.
Adapun, pendapatan perseroan hingga September 2022 sebesar USD 287 juta, tumbuh 3,9 persen dibandingkan dengan periode per September 2021 sebesar USD 277 juta.
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020
Selain itu, perseroan juga berhasil mencatatkan EBITDA sebesar USD 244 juta hingga September 2022, naik 10,1 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 221 juta.
“EBITDA margin PGE pada kuartal III/2022 mencapai 84,7%, naik cukup tinggi dibandingkan tiga tahun terakhir yang berkisar di 80%,” jelas Nelwin.
Sementara itu, total utang PGEO (utang jangka pendek dan jangka panjang) juga terus menurun, dari USD 1,18 miliar pada 2019 menjadi US$931pada kuartal III/2022.
Adapun, rasio total debt terhadap EBITDA tercatat 4,6 kali pada 2019 dan turun menjadi 3 kali per September 2022, sedangkan net debt terhadap EBITDA turun menjadi 2,2 kali per September 2022, dari 4 kali pada 2019.

BUMN Dorong Perdagangan Karbon

Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury juga telah berkali-kali mengatakan tengah mendorong BUMN untuk mulai melakukan perdagangan karbon, kegiatan jual beli kredit karbon (carbon credit), di mana pembeli menghasilkan emisi karbon yang melebihi batas yang ditetapkan.
Kredit karbon adalah representasi dari hak bagi sebuah perusahaan untuk mengeluarkan sejumlah emisi karbon atau gas rumah kaca lainnya dalam proses industrinya. Satu unit kredit karbon setara dengan penurunan emisi 1 ton karbon dioksida (CO2).
Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati di Pencatatan pendanaan saham di Bursa Efek Indonesia, Jumat (24/2).  Foto: Alfaddillah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati di Pencatatan pendanaan saham di Bursa Efek Indonesia, Jumat (24/2). Foto: Alfaddillah/kumparan
Pahala menambahkan, ada banyak standar pemeringkatan dalam penilaian karbon. Namun, yang paling banyak dilakukan adalah standar nilai karbon yang diterapkan oleh Verra. Nilai carbon offset yang diperdagangkan nilainya sekitar USD 20-40. BUMN bisa melakukan uji coba dengan harga setengahnya sebagai acuan.
Terkait nilai ekonomi karbon, Pahala menjelaskan, kemungkinan besar nilainya antara USD 2-3. Nilai Ekonomi Karbon (NEK) adalah nilai yang diberikan terhadap setiap unit emisi karbon. NEK dianggap penting untuk diadakan karena dapat mendorong investasi hijau di Indonesia. Selain itu, NEK juga dapat mengatasi celah pembiayaan perubahan iklim yang selama ini terjadi.
Pahala mengungkapkan, BUMN diminta untuk serius mulai melakukan transisi energi dengan berbagai cara seperti sinergi dan kolaborasi.
“Kita melihat kolaborasi antara BUMN sendiri untuk membangun kerja sama dalam menghasilkan energi dan menurunkan emisi bisa dilakukan. BUMN kita juga bisa kerja sama dengan negara lain. Pada intinya, bagaimana BUMN bisa bersama-sama melakukan transisi energi,” jelas Pahala.
Baca Lainnya
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
·
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
·
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
·
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020
Sedang memuat...
S
Sedang memuat...
0 Suka·0 Komentar·
01 April 2020