Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Catatkan Laba Rp 2,06 T di Kuartal III 2023
30 Oktober 2023 12:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mencatatkan laba bersih USD 133,4 juta atau setara Rp 2,06 triliun (kurs Rp 15.487 per 30 September 2023) di kuartal III 2023. Pencapaian ini naik 19,7 persen dari periode yang sama di tahun lalu yang hanya sebesar USD 111,4 juta.
ADVERTISEMENT
Sementara dari sisi pendapatan usaha, emiten panas bumi milik pemerintah ini mencatatkan peningkatan dari USD 287,4 juta di kuartal III 2022, menjadi USD 308,9 juta atau Rp4,7 triliun year-on-year di kuartal III 2023.
Dari seluruh area, sampai dengan kuartal III-2023 pendapatan PGE Area Kamojang menyumbang pendapatan terbesar Perseroan senilai USD 109,6 juta atau Rp 1,6 triliun. Kemudian disusul oleh PGE Area Ulubelu senilai USD 86,1 juta atau Rp1,3 triliun.
Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Energy, Nelwin Aldriansyah mengatakan, pencapaian ini menunjukkan bahwa PGE telah berhasil mengelola keuangan dengan baik.
"Selain itu juga PGE telah mampu meningkatkan kinerja operasional dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan," ujarnya seperti dikutip, Senin (30/10).
Pada kuartal-III 2023 ini, PGE juga sudah membukukan pendapatan kredit karbon sebesar USD 732 ribu atau Rp 11,3 miliar yang merupakan pendapatan perdana dari bursa karbon Indonesia.
ADVERTISEMENT
Nelwin mengatakan capaian ini telah membuat PGE berada di posisi keuangan solid untuk terus tumbuh secara berkelanjutan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat debt to equity ratio (DER) yang sebesar 36,8 persen.
"Dengan tingkat DER yang baik ini menjadi sinyal positif bagi kami untuk membuka peluang ekspansi usaha melalui pendanaan pihak ketiga," ujar Nelwin.
Sisi ekuitas Perseroan juga menunjukkan tren meningkat dari USD 1,25 juta menjadi USD 1,93 juta atau Rp 29,8 miliar apabila dibandingkan dengan 31 Desember 2022. Hal ini menunjukkan, PGE berada dalam kondisi keuangan yang sehat dan memiliki kemampuan untuk membayar utang dan menghasilkan laba.
"Pencapaian yang sudah sangat baik ini tentunya akan menjadi pemacu kami untuk dapat terus tumbuh dan berkembang dalam menyediakan energi hijau bagi masyarakat Indonesia," tutup Nelwin.
ADVERTISEMENT