Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Raup Laba Bersih Rp 2,6 T Sepanjang 2024
26 Maret 2025 11:46 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE mencatat laba bersih sepanjang tahun 2024 sebesar USD 160,3 juta atau setara Rp 2,65 triliun (kurs Rp 16.586 per dolar AS), turun 1,99 persen dari laba bersih pada tahun 2023 (yoy).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit, PGE mencatat laba bersih USD 160,30 juta pada tahun 2024. Meskipun mengalami sedikit penurunan dari USD 163,57 juta pada tahun sebelumnya, PGE tetap menjaga profitabilitas yang sehat.
PGE membukukan pendapatan sebesar USD 407,12 juta atau sekitar Rp 6,7 triliun, meningkat dari USD 406,29 juta pada tahun sebelumnya, seiring dengan meningkatnya permintaan energi bersih di Indonesia.
Direktur Utama PGE Julfi Hadi mengatakan pada tahun 2024, PGE berhasil mencatat produksi listrik dan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah, yang didukung oleh peningkatan kinerja operasional di beberapa wilayah kerja panas bumi.
"Kinerja yang solid ini mencerminkan komitmen kami dalam mengoptimalkan sumber daya dan meningkatkan kontribusi terhadap transisi energi nasional," ujar Julfi melalui keterangan resmi, Rabu (26/3).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Keuangan PGE Yurizki Rio menambahkan, penurunan laba bersih pada saat kenaikan pendapatan perusahaan disebabkan beban operasi yang meningkat karena ekspansi dan kenaikan kapasitas produksi.
"Memang beban operasi meningkat, tetapi ini merupakan bagian dari investasi strategis untuk memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang dan mendukung ekspansi kapasitas lebih besar ke depan," jelasnya.
Beban pokok pendapatan meningkat menjadi USD 164,89 juta dari USD 158,35 juta di tahun sebelumnya, seiring dengan ekspansi kapasitas. Namun, arus kas operasional yangmeningkat dari USD 255,19 juta di 2023 menjadi USD 258,29 juta di 2024 mencerminkan stabilitas pendapatan dan efektivitas pengendalian biaya.
Sementara itu, lanjut Yurizki, peningkatan aset dan pengelolaan liabilitas yang lebih baik juga menjadi indikator positif kinerja perusahaan.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2024, PGE mencatat peningkatan produksi di berbagai wilayah, termasuk Kamojang (+5,36 persen yoy), Lahendong (+0,40 persen), dan Lumut Balai (+2,72 persen yoy).
Secara keseluruhan, produksi listrik mencapai 4.827,22 GWh, meningkat 1,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan stabilitas dan efisiensi operasional.
Total aset PGE meningkat dari USD 2,96 miliar pada 2023 menjadi USD 2,99 miliar di 2024. Di sisi lain, liabilitas berhasil ditekan dari USD 992,89 juta menjadi USD 988,65 juta, menunjukkan upaya efisiensi dalam pengelolaan utang.
PGE terus memperluas portofolio proyek panas bumi dengan mengembangkan berbagai Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) baru untuk terus meningkatkan kontribusi dalam mendukung target bauran energi nasional sebesar 23 persen energi baru dan terbarukan pada tahun 2025.
ADVERTISEMENT
PGE optimistis terhadap prospek pertumbuhan dengan rencana commissioning Lumut Balai Unit 2 berkapasitas 55 MW pada tahun 2025 ini. Hal ini berpotensi meningkatkan pendapatan dan daya saing dalam menghadapi permintaan energi bersih yang terus berkembang.