Pertamina Geothermal Energy Segera Operasikan PLTP di Lahendong

18 Februari 2022 12:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Di tengah pandemi, produksi setara listrik geothermal Pertamina tahun 2020 lebih tinggi 14 persen dari target. Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Di tengah pandemi, produksi setara listrik geothermal Pertamina tahun 2020 lebih tinggi 14 persen dari target. Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) telah menyelesaikan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Binary Cycle di Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara. Pembangkit ini berskala kecil dengan kapasitas 0,5 megawatt (MW).
ADVERTISEMENT
Selain di Lahendong, pembangkit panas bumi ramah lingkungan berskala kecil juga akan dikembangkan ke area-area panas bumi lain yang saat ini dikelola anak perusahaan Pertamina yang berada di bawah Sub Holding Power & New Renewable Energy (PNRE).
“Pembangkit dengan kapasitas 0,5 MW ini menjadi milestone Pertamina Geothermal Energy dan ini membuka peluang pengembangan PLTP skala kecil lain,” kata Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PT PGE, Tafif Azimudin, melalui keterangan resmi, Jumat (18/2).
Pembangkit panas bumi binari memanfaatkan uap basah panas bumi dan sisa panas bumi dari PLTP konvensional. Pembangunan pembangkit ini dilaksanakan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sejak awal tahun 2019. Menurut Tafif, PLTP Lahendong diprediksi terus berproduksi hingga 45 tahun mendatang
ADVERTISEMENT
Adapun pendanaan proyek ini berasal dari Pemerintah Jerman melalui GeoForschungsZentrum (GFZ) German Research Centre for Geosciences sebesar Rp 45 miliar, dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, sebesar Rp12 miliar.
Perekayasa BPPT, Agus Nurrohim, menambahkan GFZ bertanggung jawab atas manufacturing turbin dan generator, sedangkan pembuatan heat exchanger dan cooling tower dilakukan kontraktor dalam negeri.
“PLTP Binari juga bisa dimanfaatkan untuk potensi panas bumi bertemperatur menengah dan rendah (medium enthalpy dan low enthalpy), yang biasanya berskala kecil,” kata Agus.
Sampai akhir 2021, PT PGE sudah mengoperasikan 21 PLTP di enam area kerja, yakni di Kamojang, Sibayak Sumatera Utara, Ulebelu, Lahendong, Lumut Balai Sumatera Selatan, dan Karaha Jawa Barat. Total kapasitas 21 PLTP itu mencapai 672 MW, setara dengan 29,51 persen dari kapasitas nasional.
ADVERTISEMENT
Jika ditambah dengan PLTP JOC (joint operation contract), kapasitas totalnya bertambah menjadi 82,1 persen kapasitas nasional. Selanjutnya, PGE akan menyelesaikan proyek PLTP Binary 500 kW di Area Lahendong, menggunakan teknologi binary yang berbeda dengan teknologi konvensional dalam Pembangkit Panas Bumi lain.