Pertamina Goes To Campus di Unand Beberkan Tips dan Trik Bergabung di PIS

VP Human Capital PIS, Dewi Oktavia Husain (kanan) menjadi narasumber dalam Pertamina Goes To Campus di Universitas Andalas, Padang, Kamis (13/6/2024). Foto: Dok. Pertamina

Pertamina International Shipping (PIS) menjadi salah satu tujuan anak muda atau generasi Z untuk merintis karier di sektor industri maritim logistik. Sebagai subholding integrated marine logistics, PIS membuka peluang bagi karyawannya untuk pergi ke berbagai negara.

VP Human Capital PIS, Dewi Oktavia Husain, membeberkan tips & trik agar generasi muda bisa bergabung menjadi bagian dari PIS. Pertama, harus mempelajari core value akhlak.

“Kemudian pastikan menguasai materi HSE (health, safety, environment) karena kita bekerja di lokasi atau aktivitas yang high risk. Begitu kita bicara tentang HSE, kita harus tahu bagaimana environment friendly,” kata Dewi saat menjadi narasumber di Pertamina Goes To Campus di Universitas Andalas (Unand), Kamis (13/6).

“Kemudian make sure saat opening interview dilakukan, jadi tidak sekadar memperkenalkan diri my name is, i'm from, tidak. Tapi harus dijabarkan experience yang dimiliki, strength seperti apa? Sudah pernah mempunyai apa? Networking bagaimana?” sambungnya.

Dewi juga mengungkapkan soal kesehatan menjadi salah satu faktor yang sangat penting. Itu karena, kesehatan jadi yang paling challenging bagi generasi Z.

“Hasil MCU (medical check up), itu rata-rata kalau enggak masalah BMI (body mass index), kemudian asam urat, fatty liver, itu-itu sudah common. Padahal, kita merekrut orang-orang yang di bawah 30 tahun. Makanya pastikan jaga kesehatan,” katanya.

Terakhir, Dewi menyarankan agar generasi Z harus memperbanyak pengetahuan tentang PIS, termasuk strategi bisnisnya. Hal ini sangat penting karena PIS akan merekrut orang-orang yang sesuai dengan strategi yang dibutuhkan perusahaan.

“Untuk jurusan kami terbuka untuk banyak jurusan. Hampir semua jurusan kami butuh. Yang kami pastikan bukan sekadar jurusan, tapi kami memastikan merekrut orang yang tepat yang akan kami retain buat jangka panjang,” ungkapnya.

Dewi menambahkan yang dibutuhkan tidak hanya sekadar technical skill, tapi soft skill juga harus dimiliki setiap kandidat.

“Jadi kalau jurusan, teknik industri kami butuh, kemudian akuntansi kami juga nyari. Kemudian ngomongin operation, bukan hanya anak teknik, tapi kami juga harus mendapatkan orang operation yang mengetahui bisnis. Berarti butuh orang operation berasal dari keuangan misalnya. Tapi itu semua harus ditambah skill untuk leadership,” imbuhnya.

Dalam hal ini leadership tidak cuma untuk kelompok orang. Tapi leadership problem solving, kemudian communication dan innovation.

“Banyak terkait hal leadership. Nah, kombinasi antara technical skill dan soft skill itulah yang dibutuhkan PIS,” jelasnya.

Pertamina International Shipping (PIS) menambah dua tanker gas raksasa. Foto: Dok. Pertamina International Shipping

PIS memang menjadi anak perusahaan Pertamina (Persero) yang paling agresif dalam mengembangkan bisnisnya. Bisnis yang yang daya jangkauannya tidak hanya domestik, tapi juga level internasional.

Berbicara seputar pengembangan talenta, PIS menerapkan program-program berjenjang. Bukan hanya technical, tapi juga sisi leadership. Salah satunya lewat Global Shipping Program untuk karyawan-karyawan di Asia Pasifik, Singapura, dan juga membuka kesempatan di Dubai.

“Dan yang pasti, semua orang yang mengikuti program kami itu ada seleksinya. Jadi memang mengikutsertakan orang di program yang tepat. Karena apa? karena kita bicara soal investasi. Investasi bukan cuma dalam nilai uang, tapi juga waktu,” kata Dewi.

Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio