Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Pertamina Hulu Energi (PHE) Akan IPO di 2023, Tawarkan 15 Persen Saham
7 Desember 2022 13:27 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 1 Maret 2023 19:58 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury, menjelaskan PHE adalah anak usaha penting bagi Pertamina sekaligus menjadi perusahan produksi dan eksplorasi migas terbesar di indonesia berdasarkan total produksinya.
"Kami berharap nantinya hasil IPO yang akan diperoleh dari pasar modal akan digunakan untuk merealisasikan rencana pertumbuhan produksi 5 tahun mendatang," ungkapnya saat rapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (7/12).
Dia menambahkan, melalui IPO ini diharapkan valuasi holding Pertamina mencapai USD 100 miliar. Sejauh ini perusahaan memiliki kinerja keuangan yang cemerlang dengan total pendapatan USD 11,7 miliar dan EBITDA USD 3 miliar. Hal ini bisa menjadi modal untuk menarik investor retail di pasar modal.
Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), itu juga menuturkan PHE memiliki rekam jejak yang baik dari sisi teknis hulu migas, di mana perusahaan telah mengoperasikan blok migas atau wilayah kerja (WK) yang sangat besar di Indonesia maupun di luar negeri, salah satunya di Aljazair.
ADVERTISEMENT
Melalui IPO ini, dia juga berharap dapat meningkatkan diversifikasi sumber pendanaan PHE yang selama ini memang hanya diperoleh dari holding Pertamina. Apalagi ke depannya, total capex atau belanja modal PHE berkisar antara USD 4-6 miliar atau Rp 60-90 triliun per tahunnya.
"Ini tentunya merupakan total pendanaan yang sangat besar kita harapkan ini bisa mengoptimalkan momentum yang cukup baik, khususnya momentum harga minyak dan gas bumi yang pada saat ini berada pada tingkat yang cukup tinggi," imbuh Pahala.
Penggunaan Dana IPO untuk Operasional Blok Migas
Pahala menambahkan, penggunaan dana IPO ini salah satunya untuk mengembangkan dan mengoptimalkan operasional blok migas milik PHE yang saat ini mengalami tren penurunan produksi. Hal ini juga diharapkan dapat menekan impor minyak mentah dan BBM nasional.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, pihaknya berharap sumber permodalan dari IPO bisa membiayai kegiatan eksplorasi di beberapa WK PHE, terutama Jawa, Sumatera dan Papua, pengembangan teknologi untuk meningkatkan efektivitas produksi melalui enhanced oil recovery (EOR), improve oil recovery, dan workover, serta upaya akuisisi aset migas baru di dalam dan luar Indonesia.
Adapun Pahala menjelaskan proses IPO PHE saat ini masih dalam tahap penunjukan advisor atau konsultan legal maupun finansial, menyelesaikan audit laporan keuangan untuk Juni 2022, dan mendapatkan sertifikasi reserve atau cadangan yang penting bagi IPO perusahaan hulu migas.
Selain itu, perusahaan juga sudah melakukan registrasi tahap 1 dan 2 di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selanjutnya PHE akan mulai melakukan market sounding dan memahami berapa jumlah demand yang bisa dikumpulkan untuk penawaran saham ke publik.
ADVERTISEMENT
"Kita harapkan PHE bisa tawarkan 10-15 persen sahamnya di pasar modal," pungkas Pahala.