Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pertamina Hulu Energi Resmi Kelola Blok Migas Bunga Selama 30 Tahun
26 Juli 2023 11:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Konsorsium PT Pertamina Hulu Energi North East Java bersama PT Posco International ENP (POSCO ENP) resmi mengelola Wilayah Kerja (WK) atau Blok Migas Bunga selama 30 tahun hingga 2054.
ADVERTISEMENT
Penyerahan wilayah pengelolaan ini diberikan melalui penandatanganan Kontrak Kerja Sama (KKS) yang dilakukan bersamaan dengan opening ceremony IPA Convex ke-47 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City pada Selasa (25/7).
KKS WK Bunga menggunakan bentuk kontrak bagi hasil Cost Recovery tersebut ditandatangani oleh Direktur POSCO ENP, Jeon-Hyeok Lee dan Direktur PT Pertamina Hulu Energi North East Java, Endro Hartanto serta Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto.
Pemerintah telah menetapkan PT Pertamina Hulu Energi North East Java dan POSCO ENP sebagai pengelola WK Bunga dengan Participating Interest masing-masing sebesar 50 persen. Sementara POSCO ENP berperan sebagai operator dalam pengelolaan wilayah WK Bunga.
WK Bunga berlokasi di laut dalam lepas pantai Jawa Timur dengan area seluas 8.500 km2 dan total investasi Komitmen Pasti 3 tahun pertama masa eksplorasi sebesar USD 4 juta yang meliputi kegiatan studi G&G serta akuisisi dan processing data seismik 3D seluas 350 km2.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PHE, Wiko Migantoro, menjelaskan penandatanganan KKS WK Bunga merupakan upaua untuk mempertegas komitmen PHE meningkatkan portofolio dan menemukan sumber daya domestik baru melalui eksplorasi. Hal ini menyusul pengelolaan aset eksplorasi WK East Natuna dan WK Peri Mahakam yang telah ditandatangani pada tahun yang sama.
"Pengelolaan WK Bunga sekaligus menjadi wujud nyata bagi PHE untuk meningkatkan kapabilitas dalam pengelolaan aset laut dalam. Selain itu, PHE siap untuk bermitra secara strategis yang lebih luas dengan POSCO yang mana pengelolaan WK Bunga merupakan first entry bagi POSCO di usaha hulu migas di Indonesia,” kata Wiko dalam keterangan resminya, Rabu (26/7).
Kemitraan Posco dan PHE diawali dengan pelaksanaan studi bersama (joint study) Wilayah Bunga pada 2021-2022 dengan penemuan beberapa prospek dengan ekspektasi potensi eksplorasi yang tinggi sebelum wilayah tersebut diikutsertakan dalam lelang penawaran langsung tahap II Tahun 2022. Konsorsium POSCO dan PHE ditetapkan sebagai pemenang lelang penawaran langsung WK Bunga oleh Pemerintah pada tanggal 21 Februari 2023.
ADVERTISEMENT
Dengan penandatanganan KKS WK Bunga ini, Konsorsium akan melaksanakan studi G&G secara full scale untuk mengevaluasi potensi eksplorasi sebelum dilakukan pengeboran eksplorasi pertama.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengatakan masuknya investasi baru di sektor hulu migas merupakan sebuah langkah yang sangat positif. Ia menyebut investasi ini akan memiliki efek yang signifikan dalam percepatan produksi migas, sehingga dapat membantu pencapaian target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Setelah WK Bunga ditandatangani, SKK Migas akan segera berkoordinasi dengan Kontraktor KKS untuk membahas program-program kerja yang akan dilaksanakan.
“Salah satu fokus utamanya adalah terkait dengan Komitmen Pasti. SKK Migas berkomitmen untuk mendukung dan mendorong agar program-program tersebut dapat segera dijalankan,” terang Dwi.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, dalam pembukaan IPA mengungkapkan bahwa di era transisi energi, minyak dan gas tetap memegang peranan penting untuk menyediakan energi yang terjangkau.
"Saat ini industri hulu migas menghadapi tantangan untuk tetap berkontribusi dalam mendukung pengurangan gas emisi. Indonesia masih mempunyai banyak potensi pengembangan energi untuk mendukung kedaulatan energi nasional," ungkap Arifin.
ADVERTISEMENT
PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (Environment, Social, Governance), untuk mendukung target Pemerintah dalam mencapai produksi minyak 1 Juta BOPD dan produksi gas 12 BCFD pada tahun 2030. PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022.