Pertamina Isolasi Penuh Tumpahan Minyak di Sekitar Anjungan

13 Agustus 2019 15:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertamina isolasi tumpahan minyak di sekitar anjungan. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina isolasi tumpahan minyak di sekitar anjungan. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) terus mengintensifkan penanganan tumpahan minyak (oil spill) dengan melakukan isolasi penuh di sekitar anjungan, sehingga seluruhnya sudah dikelilingi static oil boom, kecuali pintu untuk lalu lintas kapal penyedot minyak.
ADVERTISEMENT
VP Relations PHE Ifki Sukarya menyatakan, PHE ONWJ telah meningkatkan jumlah static oil boom hingga dua kali lipat lebih dari sebelumnya 2.450 meter menjadi 3.500 meter dan kini mencapai 5.850 meter. Jumlah ini terdiri Static Oil Boom untuk menghadang di sumber utama dan Moveable Oil Boom untuk menghadang tumpahan minyak yang lepas dari sumber utama.
“Dalam penanganan oil spill, kita fokus agar semaksimal mungkin seluruh oil spill bisa disedot dan diatasi di lautan, sehingga tidak ada oil spill yang mencemari pantai. Atau walaupun ada yang lolos jumlahnya ditekan seminimal mungkin,” terang Ifki dalam keterangan tertulis, Selasa (13/8).
Untuk menangani tumpahan minyak di lautan, lanjut Ifki, PHE ONWJ terus menyiagakan 4 unit oil skimmer dan 44 kapal untuk combat oil spill, penampungan sementara, patrol & standby firefighting.
ADVERTISEMENT
Menurut Ifki, dengan penanganan yang intensif ini, total kumulatif oil spill yang berhasil diangkat mencapai 876.430 liter.
“Rata-rata jumlah oil spill per hari sekitar 400 – 500 barel, jumlah ini jauh lebih kecil dari asumsi produksi awal yang diperkirakan maksimal 3.000 barrel,” imbuh Ifki.
Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini mengaku terus berupaya optimal menangani oil spill dengan melakukan proteksi berlapis untuk menahan tumpahan minyak agar maksimal tertangani di lautan.