Pertamina Jamin Ketersediaan dan Penyaluran BBM Saat Arus Balik Aman

6 Mei 2022 21:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di Pertamina Integrated Command Center (PICC), Jumat (6/5/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di Pertamina Integrated Command Center (PICC), Jumat (6/5/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, memantau langsung ketersediaan dan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk arus balik mudik lebaran Idul Fitri lewat Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC). Nicke memastikan kondisi BBM aman saat arus balik.
ADVERTISEMENT
Nicke menyambangi PIEDCC di Gedung Grha Pertamina, Jakarta Pusat, Jumat (6/5), didampingi Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina yang juga sebagai Ketua Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (Satgas Rafi) Pertamina Mulyono. Hadir juga Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji. Nicke dan rombongan melihat langsung data ketersediaan dan penyaluran BBM seluruh Indonesia lewat tampilan layar di PIEDCC.
Nicke mengatakan PIEDCC mengelola data secara terintegrasi dari hulu ke hilir selama 24 jam secara realtime mulai dari BBM, gas hingga Avtur. Tim PIEDCC juga melakukan analisa data menjadi informasi, mendeteksi data, anomali, menguji keandalan data serta menyusun executive summary dan rekomendasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan.
"Semuanya bisa kita lihat dari sini. Jadi kalau selama ini kita berbicara tentang kesiapan supply and distribution untuk arus mudik, yang kelihatan di permukaan adalah bagaimana kita mengelola agar sepanjang jalur mudik ini tidak terjadi antrean atau kelangkaan BBM. Tapi sebetulnya yang kita lakukan kita menyiapkannya dari hulu hingga hilir," jelas Nicke.
ADVERTISEMENT
Nicke mengatakan Pertamina berhasil melewati arus mudik lebaran Idul Fitri 2022. Kini, Pertamina siap dalam menghadapi arus balik. Diperkirakan total jumlah pemudik tahun ini mencapai 85 juta pemudik dengan berbagai moda transportasi. Nicke menegaskan Pertamina siaga mengantisipasi lonjakan permintaan BBM untuk arus balik lebaran.
"Ini yang menjadi kunci keberhasilan, tahun ini dengan lonjakan di masa arus mudik itu peningkatannya sampai 41 persen, selama ini yang tertinggi itu hanya 11 persen, bayangkan kalau kita masih mengelolanya secara manual, tidak mungkin kita bisa menambah stok bahkan di beberapa SPBU yang dilewati oleh arus mudik. Kalau kita tidak merencanakan secara detail dari hulu ke hilir, tidak mungkin kita bisa memenuhi ini," ujar Nicke.
Sejumlah kendaraan pemudik dari arah Tol Jakarta-Cikampek memasuki Tol Dalam Kota di Jakarta, Jumat (6/5/2022). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Nicke mengungkapkan permintaan BBM mengalami peningkatan signifikan yakni sekitar 43 persen sampai 58 persen yang terjadi di Jalur Tol Trans Jawa, Jalur Pantura (non tol), dan Jalur Selatan Jawa (non tol) pada saat puncak arus mudik. Diperkirakan kondisi yang sama terjadi pada saat arus balik.
ADVERTISEMENT
"Secara umum stok dan penyaluran BBM saat ini dalam kondisi aman dan berjalan lancar. Pertamina menjamin seluruh layanan BBM, khususnya Solar, Pertalite, Pertamax dan Avtur dalam kondisi normal," kata Nicke.
Nicke mengatakan selama mudik lebaran Idul Fitri 2022 tidak terjadi kelangkaan BBM. Menurutnya kondisi itu karena Pertamina mengoptimalkan seluruh infrastruktur secara terintegrasi dari hulu hingga hilir, mulai dari produksi dan operasional kilang, pengangkutan kapal hingga penyaluran ke SPBU.
"Tidak ada kelangkaan, semuanya bisa terpenuhi. Kita monitor semua, seperti kereta api, pesawat dan kendaraan logistik. Alhamdulillah semuanya bisa kita penuhi," ucap Nicke.
Nicke menambahkan peningkatan penjualan juga terjadi pada Avtur, di mana kenaikan tertinggi terjadi saat puncak arus mudik pada 28 April 2022 yang mencapai +33 persen. Puncak arus balik diperkirakan terjadi mulai tanggal 6 sampai 8 Mei 2022 dengan prediksi kenaikan penjualan Avtur sebesar +24 persen dibanding rata-rata normal.
ADVERTISEMENT
Pertamina juga memanfaatkan momentum kondisi jalan minim pemudik untuk melakukan build up stok SPBU dan menghindari mobil tangki BBM terjebak macet. "Kami juga lakukan sinergi dengan kepolisian setempat untuk pengawalan mobil tangki pada saat kondisi macet atau memerlukan contra flow," terang Nicke.
Nicke menuturkan Pertamina juga terus memantau 7.200 SPBU di jalur utama untuk mudik, jalur wisata dan jalur yang rawan terhadap bencana. Total ada sekitar 1.452 SPBU yang dipantau ketat berdasarkan 3 kriteria tersebut.
"Stoknya kita amankan betul, kemudian ditambah lagi kita tambahkan juga dengan SPBU kantong, jadi ada mobil tangki yang kita siapkan di sana, sehingga ketika ada peningkatan permintaan kita bisa tambahkan," jelas Nicke.
Dirut Pertamina Nicke Widyawati saat memantau ketersediaan BBM lewat Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC). Foto: Pertamina
Untuk wilayah rest area yang belum ada SPBU dilakukan pemasangan Pertashop, pengadaan mobil tangki siaga, dan juga layanan pengantaran BBM dengan motorist. "Ini sangat membantu karena motorist ini boleh masuk tol, karena dijaga oleh polisi," tutur Nicke.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, mengapresiasi usaha Pertamina dalam menjamin ketersediaan dan penyaluran BBM untuk masyarakat. Keberhasilan ini tak lepas dari upaya baik manajemen Pertamina dan Kementerian ESDM yang melakukan peninjauan langsung ke lapangan di masa Ramadan dan Idul Fitri dan pemantauan lewat PIEDCC.
"Kami apresiasi sebesar-besarnya kepada Pertamina membantu pemerintah dalam mendistribusikan energi sehingga arus mudik kemarin berjalan lancar, nyaman, dan tidak melihat kelangkaan, walaupun kita melihat terjadinya antrean karena memang lonjakan yang besar," tutur Tutuka.