Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Pertamina Lakukan Aksi Bersih Sungai Ciliwung, Angkut 203,6 kg Sampah
21 Januari 2023 14:43 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adapun jumlah sampah yang terkumpul sebanyak 28 karung dengan berat hampir 203,6 kg. Titik susur sungai sejauh sekitar 5 km, mulai dari Jembatan Panus sampai dengan Kopi Ciliwung.
Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin mengungkapkan bahwa PHR ingin berkontribusi terhadap kebersihan dan kelestarian sungai. Hal ini juga sebagai wujud dukungan terhadap kegiatan lingkungan KLHK.
Menurutnya, di tengah tuntutan peningkatan produksi migas di Wilayah Kerja (WK) Rokan, PHR senantiasa berupaya melakukan keseimbangan antara peningkatan produksi migas dan kelestarian lingkungan.
“Aksi ini sekaligus memperkuat kolaborasi PHR dan DitJen PPKL KLHK untuk bersama-sama peduli akan ekosistem lingkungan sungai, perlindungan dan pengelolaan mutu air," kata Jaffee di KOpi CIliwung (Koci), Sabtu (21/1).
Ia menilai sampah plastik dan tekstil yang terkumpul dari kegiatan ini akan ditimbang untuk dapat didaur ulang dengan melibatkan penggiat lingkungan yang memiliki kemampuan dalam mendaur ulang sampah plastik dan tekstil. Selain itu, ada pula agenda sensus sampah yang dapat mengidentifikasi identifikasi sampah untuk dapat diketahui jenis dan volumenya.
ADVERTISEMENT
Dengan mengetahui jenis dan volumenya, kata dia, kegiatan sensus sampah tersebut dapat memetakan sumber-sumber pencemar dominan yang berdampak pada kelestarian sungai.
“Dilaksanakannya kegiatan ini juga untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat, untuk sadar dan berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian sungai. Sungai bukanlah tempat membuang sampah," jelasnya.
Lebih lanjut, PHR juga tengah membangun fasilitas wetland di area operasi WK Rokan dalam mengelola air terproduksi berbasis Natural Based Solution (NBS) sebelum dialirkan ke badan air. Fasilitas wetland ini merupakan wetland pengolah air terproduksi berbasis NBS pertama dalam industri migas di Asia Tenggara.
"PHR tengah mengembangkan fasilitas Ecoriparian dan pengambangan Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) di Universitas Lancang Kuning (UNILAK) dan merupakan fasilitas ecoriparian pertama dan terdepan untuk melestarikan ekosistem hutan rawa Sumatera yang berada di tengah kota Provinsi Riau," pungkas Jaffee.
ADVERTISEMENT