Pertamina Mulai Masa Transisi Kelola Blok Rokan Tahun Ini
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H Samsu, mengatakan masuknya Pertamina di Blok Rokan pada tahun ini untuk mengisi masa transisi. Sehingga nantinya perusahaan tidak kaget saat benar-benar menguasai 100 persen Blok Rokan pada 2021.
Di masa transisi, ada tiga langkah yang dilakukan perusahaan. Pertama, Pertamina bakal melakukan penggantian pipa minyak di Blok Rokan pada tahun ini.
"Pipa minyak di sana diganti baru karena sudah 40 tahun dipakai. Jalurnya ada yang eksisting dan ada yang baru," kata Dharmawan dalam pemaparan bersama media di Gedung Pertamina, Jakarta, Kamis (16/1).
Dharmawan menjelaskan pihaknya sudah berdialog dengan Chevron terkait penggantian pipa ini. Kata dia, Chevron sudah setuju dan tinggal didetailkan saja pengerjaannya.
Kedua, Pertamina dan Chevrom sudah duduk bareng untuk mendefinisikan program pengeboran di Blok Rokan yang memungkinkan BUMN perminyakan ini berpartisipasi sebelum 2021. Tapi dia tidak bisa membocorkan kapan tepatnya Pertamina mulai mengebor di sana.
ADVERTISEMENT
"Ini tidak mudah karena banyak aspek harus bisa tercapai, termasuk legalnya," jelas dia.
Ketiga, lingkup mengenai institutional knowledge transfer dari Chevron ke Pertamina. Transfer pengetahuan tentang pengelolaan di Blok Rokan ini bisa dilakukan tanpa harus alih kelola Chevron berakhir pada Agustus 2021.
"Jadi ada semangat transfer knowledge ini bisa dilakukan sejak saat ini," jelasnya.
Sepanjang 2019 Pertamina menargetkan belanja modal di sektor hulu migas sebesar USD 2,5 miliar. Alokasi dana ini bakal disebar di proyek-proyek Pertamina di dalam dan luar negeri.
Tahun lalu, realisasi investasi hulu Pertamina sebesar USD 2,9 miliar dari target USD 3,1 miliar. Dharmawan menyebutkan realisasi investasi yang tidak mencapai target bukan karena apa-apa, tapi karena ada efisiensi di dalam pengerjaan proyek yang ada tahun lalu.
ADVERTISEMENT