Pertamina Naikkan Harga LPG Nonsubsidi

27 Desember 2021 11:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memindah tabung gas LPG di SPBBE Pertamina Srengseng, Jakarta Barat, Jumat (3/5). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memindah tabung gas LPG di SPBBE Pertamina Srengseng, Jakarta Barat, Jumat (3/5). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Pertamina menaikkan harga LPG nonsubsidi terhitung sejak Sabtu (25/12) lalu. Jadi tak usah kaget jika membeli LPG nonsubsidi, konsumen diminta bayar lebih mahal oleh agen atau penjual.
ADVERTISEMENT
"LPG nonsubsidi naik sejak 25 Desember 2021," kata Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading, Irto Ginting, dalam pernyataan yang diterima kumparan Senin (27/12).
Dia menjelaskan, kenaikan harga jual LPG ke konsumen dilakukan mengikuti kenaikan harga Contract Price Aramco (CPA) LPG yang terus meningkat sepanjang tahun 2021. Pada November 2021, harga produk impor itu mencapai USD 847 per metrik ton.
Posisi harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun 2014 atau meningkat 57 persen kalau diukur sejak Januari 2021. Menurut Irto, terakhir kali Pertamina menaikkan harga LPG nonsubsidi pada 2017. Saat ini harga CPA sudah 74 persen lebih tinggi dibandingkan penyesuaian harga 4 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
"Besaran penyesuaian harga LPG nonsubsidi yang porsi konsumsi nasionalnya sebesar 7,5 persen atau berkisar antara Rp 1.600-Rp 2.600 per kg. Perbedaan ini untuk mendukung penyeragaman harga LPG ke depan serta menciptakan fairness harga antardaerah," papar Irto.

Harga LPG 'Melon' Bersubsidi Tak Naik

Distribusi LPG di Tasikmalaya. Foto: Pertamina
Dia menyatakan, dengan kenaikan harga tersebut harga LPG Pertamina masih tetap lebih murah sekitar Rp 11.500 per kg jika mengacu harga per 3 November 2021. Hal ini jika dibandingkan harga produk sejenis di Vietnam sekitar Rp 23.000 per kg, Filipina sekitar Rp 26.000 per kg, dan Singapura sekitar Rp 31.000 per kg.
"Untuk Malaysia dan Thailand harga LPG relatif rendah karena adanya subsidi dari pemerintah masing-masing," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Dia menegaskan, untuk LPG subsidi 3 kg yang secara konsumsi nasional mencapai 92,5 persen tidak mengalami penyesuaian harga. Yakni tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Pertamina juga akan memastikan stok dan distribusi LPG berjalan dengan maksimal serta melanjutkan edukasi penggunaan LPG yang tepat sasaran.