Pertamina NRE Gaet PIS, Kembangkan Bisnis Transportasi Berbasis Energi Hijau

17 Oktober 2024 13:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO PIS Yoki Firnandi dan CEO Pertamina NRE John Anies menandatangani kerja sama hijau di sektor maritim di Grha Pertamina, Senin (14/10/2024). Foto: Dok. PIS
zoom-in-whitePerbesar
CEO PIS Yoki Firnandi dan CEO Pertamina NRE John Anies menandatangani kerja sama hijau di sektor maritim di Grha Pertamina, Senin (14/10/2024). Foto: Dok. PIS
ADVERTISEMENT
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) tidak mengendurkan upayanya dalam pengembangan energi baru terbarukan. Hal ini ditunjukkan melalui penandatanganan kerja sama dengan PT Pertamina International Shipping (PIS), Sub Holding Integrated Marine and Logistics dari Pertamina.
ADVERTISEMENT
Kerja sama tersebut ditandatangani oleh CEO Pertamina NRE John Anies dan CEO PIS Yoki Firnandi, di Grha Pertamina, Senin (14/10)
Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara PIS dan PNRE dalam mengembangkan bisnis transportasi berbasis energi terbarukan, khususnya terkait pengangkutan hidrogen hijau dan bahan bakar berkelanjutan lainnya.
Menurut John Anis, CEO Pertamina NRE, kerja sama ini didasari oleh beberapa faktor yakni posisi geografis Indonesia yang sangat strategis di jalur pelayaran internasional.
“Posisi Indonesia dalam jalur pelayaran internasional akan memberikan peluang besar untuk mengembangkan bisnis bahan bakar berkelanjutan dalam sektor maritim global," ujar John.
Tidak hanya itu, Berdasarkan proyeksi dari Bloomberg New Energy Finance (BNEF), permintaan hidrogen hijau diperkirakan akan melonjak drastis, dengan sektor pelayaran diperkirakan akan mengkonsumsi sekitar 6 juta ton hidrogen hijau, terutama dalam bentuk metanol, setiap tahun pada 2028.
ADVERTISEMENT
CEO PIS Yoki Firnandi dan CEO Pertamina NRE John Anies menandatangani kerja sama hijau di sektor maritim di Grha Pertamina, Senin (14/10/2024). Foto: Dok. PIS
Selain itu, berdasarkan Studi kelayakan yang dilakukan oleh PNRE menunjukkan bahwa biaya transportasi hidrogen, baik dalam bentuk amonia maupun metanol, menyumbang porsi signifikan dalam landed cost of hydrogen (LCOH) di pasar sasaran. Kolaborasi ini diharapkan dapat mengurangi biaya transportasi dan menciptakan efisiensi.
CEO PIS Yoki Firnandi mengatakan sebagai bagian dari Pertamina Group, PIS siap mendukung pengembangan energi baru terbarukan untuk memperluas portofolio bisnis ini ke depannya. Kolaborasi sesama Pertamina Group sangat diperlukan, sehingga semua potensi dan opportunity business ini bisa kita garap tanpa mengurangi competitiveness tentunya.
"PIS siap mendukung mulai dari kebutuhan angkutan untuk distribusi, terminal, dan pelabuhan yang terkait sektor logistik dan transportasi laut," ujarnya.
Selain bisnis pengangkutan, lanjut Yoki, untuk membuktikan komitmen dalam pengembangan bisnis transisi energi saat ini juga tengah digarap proyek Jakarta Integrated Green Terminal yang ke depan bisa dioptimalisasikan untuk fasilitas penampungan karbon, LNG, maupun kebutuhan lainnya yang bisa dioptimalkan oleh PNRE seperti; bioetanol, amonia, hidrogen, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Kemitraan ini juga diharapkan dapat memperkuat langkah Pertamina dalam memperluas portofolio energi hijau serta mendukung transisi energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan di sektor maritim.
Sebagai bagian dari Pertamina Group, Pertamina NRE selalu berkomitmen untuk mengusung inisiatif-inisiatif energi bersih sebagai bagian tak terpisahkan dari implementasi aspek environment, social and governance (ESG) untuk mendukung Tujuan Pembangunan keberlanjutan, serta mendukung transisi energi untuk mencapai aspirasi net zero emission (NZE).