Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pertamina NRE Raup Laba Bersih Rp 1,22 T di 2021, Naik 114 Persen
21 Juli 2022 14:56 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
PT Pertamina Power Indonesia sebagai Subholding Power & New Renewable Energy Pertamina (Pertamina NRE ) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2021. Perusahaan berhasil membukukan pendapatan konsolidasi USD 370,984 juta (naik 105 persen) dan EBITDA konsolidasi USD 277,390 juta (naik 107 persen).
ADVERTISEMENT
Sementara laba bersih konsolidasi tercatat mencapai USD 81,635 juta (naik 114 persen) dibandingkan periode sebelumnya. Dengan asumsi kurs Rp 15.000 per dolar AS, laba perusahaan RNE mencapai Rp 1,22 triliun.
Pertamina NRE juga mencatatkan kinerja operasi yang positif pada tahun 2021, di mana produksi listrik mencapai 4.686 GWh atau mencapai 104 persen terhadap RKAP yang dikontribusikan dari area kerja geothermal Kamojang, Lumut Balai, serta pembangkit tenaga listrik biogas (PLTBg) Sei Mangkei. Kinerja operasional yang positif tersebut juga didukung oleh kinerja HSSE yang baik dengan mencatatkan nihil fatality.
“Kinerja positif ini tidak lepas dari kerja tim yang solid di Pertamina NRE serta dukungan yang diberikan oleh pemegang saham serta stakeholders sehingga kami fokus untuk mewujudkan transisi energi yang diamanahkan oleh Pertamina,” ujar Sekretaris Perusahaan Pertamina NRE Dicky Septriadi dalam keterangan resmi, Kamis (21/7).
ADVERTISEMENT
Sejumlah milestone dicapai Pertamina NRE sepanjang 2021, antara lain penandatanganan head of agreement (HoA) dengan subholding Pertamina lainnya berkaitan dengan transisi energi di internal Pertamina. Pertamina NRE juga berhasil merealisasikan commercial operation date (COD) pembangkit listrik tenaga Surya (PLTS ) Sei Mangkei dengan kapasitas 2 MWp serta PLTS RU Cilacap dengan kapasitas 1,34 MWp.
Di panas bumi, Pertamina NRE melakukan dua pilot project, yaitu pengembangan green hydrogen di Area Ulubelu serta binary pilot plant di Area Lahendong. Green hydrogen di Ulubelu ditargetkan dapat berproduksi mencapai 100 kg per hari, sedangkan binary plant berpotensi mencapai kapasitas 200 MW dari area-area geothermal lainnya.
Pada 2021 Pertamina NRE berhasil menambah pemasangan PLTS atap di 77 SPBU, sehingga total PLTS atap hingga akhir 2021 berhasil dipasang di 129 SPBU dengan total kapasitas mencapai 0,69 MWp. Selain itu, Pertamina NRE juga telah memasang PLTS di internal Pertamina dengan total kapasitas 0,45 MWp pada tahun 2021. Sehingga total PLTS yang telah terpasang hingga akhir tahun 2021 mencapai 10,48 MWp.
ADVERTISEMENT
Pertamina NRE juga telah menandatangani sejumlah nota kesepahaman dengan mitra strategis, antara lain dengan JAPEX dan LEMIGAS untuk proyek carbon capture utilization and storage (CCUS), dengan Pupuk Indonesia untuk pengembangan hydrogen untuk blue dan green ammonia, dengan ACWA untuk pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), serta dengan Pembangkitan Jawa Bali (PJB) untuk pengelolaan infrastruktur ketenagalistrikan.
Pertamina menargetkan pertumbuhan yang agresif terutama dalam kinerja operasional. Untuk itu di tahun ini, perusahaan akan banyak merealisasikan sejumlah milestone project yang akan meningkatkan kapasitas terpasang serta produksi listrik.
"Tidak hanya ketenagalistrikan, Pertamina NRE juga mengembangkan proyek nature based solution berkolaborasi dengan Perhutani. Dalam rangka G20, Pertamina NRE mendukung peran aktif Pertamina terutama dalam agenda transisi menuju energi yang berkelanjutan,” terang Dicky.
ADVERTISEMENT