Pertamina Ogah Hitung-hitungan soal Biaya Penanganan Tumpahan Minyak

1 Agustus 2019 18:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mengumpulkan tumpahan minyak (Oil Spill) yang tercecer di Pesisir Pantai Cemarajaya, Karawang, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengumpulkan tumpahan minyak (Oil Spill) yang tercecer di Pesisir Pantai Cemarajaya, Karawang, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) menekankan tak mau hitung-hitungan soal biaya yang dikeluarkan untuk penanganan tumpahan minyak (oil spill) dan gelembung gas dari Sumur YYA-1 di Blok Offshore North West Java (ONWJ), Karawang, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H Samsu, menyampaikan bahwa yang menjadi fokus Pertamina saat ini adalah keselamatan manusia dan lingkungan.
"Ini merupakan manifestasi, penanganan seperti ini kita harus fokus pendekatan, bagaimana fokus ini bisa dilakukan sebaik-baiknya, tidak menghitung-hitung angka invoice," ujar Dharmawan di Gedung Mina Bahari IV KKP, Jakarta, Kamis (1/8).
Warga mengumpulkan tumpahan minyak (Oil Spill) yang tercecer di Pesisir Pantai Cemarajaya, Karawang, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Maka dari itu, Pertamina pun enggan menyebutkan total biaya yang telah dan akan dikeluarkan untuk mengatasi masalah ini. Sebab, hal yang terpenting ialah meminimalkan dampak tumpahan minyak pada masyarakat serta lingkungan sekitar.
"Izinkan kami konsentrasi pada pemulihan dan penanggulangan peristiwa ini dahulu. Ini adalah tindakan yang benar dan baik, kami mau memastikan dampak ke masyarakat, biota laut, lingkungan itu bisa di-manage bisa sebaik-baiknya," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Ia lantas meyakini, musibah tumpahan minyak ini bisa diatasi Pertamina. Termasuk soal ongkos kompensasi yang nantinya mesti diberikan kepada masyarakat, misalnya para nelayan.
"Track record perusahaan yang mengalami hal seperti ini hal seperti inilah yang dilakukan. Mereka juga enggak ada yang bangkrut," ujarnya.
Hingga saat ini, Pertamina mengaku belum menerima laporan terkait jumlah masyarakat terdampak hingga nominal kerugian yang mesti ditanggung.
"Yang disampaikan tahapan (penanganan), jumlah (kerugian) itu Dinas Perikanan, kami pun menunggu jumlah verifikasi," tegasnya.