Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pertamina Pastikan Operasinya Aman, Fenomena di Teluk Bima Bukan Tumpahan Minyak
29 April 2022 15:45 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Pertamina Patra Niaga regional Jatimbalinus berkomitmen terus mendistribusikan kebutuhan BBM dan LPG kepada masyarakat, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
ADVERTISEMENT
Distribusi BBM dan LPG di wilayah tersebut dilakukan melalui 3 Terminal BBM , yaitu Integrated Terminal Ampenan, Fuel Terminal Badas, dan Fuel Terminal Bima.
Menyikapi kejadian fenomena alam di Teluk Bima kemarin, Pertamina Patra Niaga memastikan operasional di Fuel Terminal Bima tetap berjalan normal, tidak ada kebocoran pipa seperti yang diisukan beberapa pihak.
Status operasional di Fuel Terminal Bima juga telah mendapatkan PROPER biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Artinya, Pertamina dianggap sudah patuh terhadap seluruh regulasi untuk pengelolaan lingkungan.
"Hingga saat ini, kami memastikan operasional di Fuel Terminal Bima berjalan lancar, tidak ada kegagalan operasi ataupun kebocoran pipa," ujar Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani.
ADVERTISEMENT
Pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bima sudah melakukan pengecekan langsung ke lapangan (27/4), dipimpin oleh Kepala Dinas, Jaidun. Dugaan sementara kejadian itu berasal dari lumut atau ganggang laut.
"Untuk memastikan apa sebenarnya yang terjadi dan apa penyebab berkaitan dengan fenomena tersebut, kami telah mengambil sampel air laut dan gumpalan tersebut untuk dianalisa lebih lanjut di laboratorium,” katanya dalam keterangan kepada wartawan.
Berdasarkan hasil pengamatan, gumpalan yang terjadi di Teluk Bima bukan berasal dari tumpahan minyak .
Sebagai tindak lanjut, Kamis (28/4) dilakukan rapat koordinasi antar pihak yang dihadiri Asdep Kemenko Marves, KLHK, DLHK Provinsi NTB, DLHK Kabupaten Bima, Pertamina serta tim kementerian terkait.
Hasil rapat tersebut kembali menegaskan dugaan sementara bahwa kejadian di Teluk Bima adalah fenomena alam diduga “sea snot” (lendir laut).
ADVERTISEMENT
"Dugaan sementara fenomena alam yang terjadi di teluk Bima kemarin adalah lumut atau ganggang dan tidak ada unsur pencemaran dari minyak. Namun kami belum bisa menyimpulkan secara pasti karena masih menunggu hasil laboratorium yang hari ini diharapkan bisa keluar hasilnya,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, Madani Mukarom.
Sementara itu Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani, menegaskan sebagai perusahaan dengan unit operasi yang berada di dekat lokasi kejadian, Pertamina akan terus bekerja sama dan berkoordinasi dengan para pihak terkait.
"Dimohon kepada para pihak untuk mendapatkan konfirmasi dari yang berwenang dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bima," kata Deden.