Pertamina Pede Bisa Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari pada 2025

6 Oktober 2020 16:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kilang Polypropylene Plaju, penghasil bahan baku pembuatan plastik yang dimiliki Pertamina. Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Kilang Polypropylene Plaju, penghasil bahan baku pembuatan plastik yang dimiliki Pertamina. Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) optimistis bisa memproduksi minyak mentah 1 juta barel per hari (bph) pada 2025. Target ini lebih cepat dari mimpi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang mengejar produksi 1 juta bph minyak nasional pada 2030.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan saat ini produksi minyak perusahaan sekitar 420 ribu bph atau 40 persen dari produksi nasional 750 ribu bph.
Tahun depan, produksi minyak Pertamina ditargetkan akan bertambah seiring dengan alih kelola Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina.
"Kami targetkan produksi minyak dari 420 ribu barel per hari saat ini akan ditingkatkan jadi 1 juta barel per hari di 2025," kata dia dalam diskusi Lemhannas secara virtual, Selasa (6/10).
Meski begitu, Nicke mengungkapkan produksi minyak 1 juta barel masih belum cukup untuk memenuhi konsumsi BBM nasional yang mencapai 1,7 juta bph. Kapasitas kilang perusahaan juga hanya 1 juta barel dengan minyak yang bisa diubah jadi BBM hanya 800 ribu-an bph.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati di pertamina energy forum 2019, Selasa (26/11). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Karena itu, perusahaan masih harus impor minyak dan BBM. Perusahaan juga tengah memodifikasi empat kilang lama dan membangun satu kilang baru agar kapasitas produksi bertambah dan jenis minyak yang bisa diolah bervariasi.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, pembangunan kilang-kilang ini membutuhkan waktu lama. Modifikasi Kilang Balikpapan misalnya, perlu waktu hingga 2023. Karena itu, perusahaan mengakuisisi lapangan minyak dan gas di luar negeri agar.
Saat ini, Pertamina punya 14 aset lapangan di luar negeri yang sedang dikelola dengan produksi 150 ribu barel oil equivalent per hari. Sedangkan cadangannya cukup besar, mencapai 410 juta barel oil equivalent per hari.
"Karena peningkatan produksi dalam negeri butuh waktu, jika kilang harus dipenuhi, maka Pertamina bisa membawa hasil lapangan luar negeri yang diakuisisi. Jadi bring the barrel home. Ini untuk ketahanan crude. Untuk ketahanan BBM, kita modifikasi kilang-kilang," ujarnya.