Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pertamina Raup Pendapatan Nyaris Rp 1.000 Triliun hingga Oktober 2024
3 Desember 2024 16:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) mencatatkan pendapatan USD 62,5 miliar atau sekitar Rp 996,56 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.945 per USD hingga Oktober 2024 (year to date). Dengan pendapatan sebesar itu, laba sebelum dipotong pajak (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization/EBITDA) USD 9,35 miliar.
ADVERTISEMENT
Dengan pendapatan sebesar itu, untuk laba bersih setelah pajak (Net Profit After Tax/NPAT) senilai USD 2,66 miliar per Oktober 2024 atau sekitar Rp 42,41 triliun. Hal itu diungkapkan Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro dalam rapat perdana Pertamina di DPR RI dengan Direktur Utama Pertamina yang baru, Simon Aloysius Mantiri.
“Sampai dengan Oktober 2024 ini kita telah membukukan laba bersih USD 2,66 miliar dengan revenue USD 62,5,” kata Wiko dalam rapat bersama Komisi VI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Selasa (3/12).
Dengan capaian itu, Wiko optimistis pendapatan Pertamina di akhir tahun dapat menyamai angka tahun lalu. Dalam hal ini, pendapatan kotor di tahun 2023 adalah USD 75,8 miliar.
ADVERTISEMENT
“Kami optimistis di akhir tahun kita bisa menyamai revenue di tahun lalu,” lanjutnya.
Dalam rapat ini, Wiko juga menjelaskan berbagai tantangan yang dialami Pertamina di sektor midstream. Wiko bilang hal ini juga terjadi di beberapa kilang dunia.
“Kami perlu menceritakan di tahun 2024 ini kami mengalami situasi yang sangat memberikan pressure di bisnis midstream khususnya di kilang. Dan ini dibuktikan dengan hal serupa di kilang-kilang dunia yang harus struggle untuk menjalankan operasionalnya,” jelasnya.
Untuk itu, di tahun 2024 Pertamina sudah membelanjakan investasi sebesar USD 4,7 miliar yang difokuskan untuk kegiatan hulu.
“Untuk mendukung hal tersebut di tahun 2024 kita sudah membelanjakan investasi sebesar USD 4,7 miliar terbesar di tambahkan untuk kegiatan hulu yang menghasilkan produksi minyak,” kata Wiko.
ADVERTISEMENT