Pertamina Raup Pendapatan Rp 672 Triliun hingga Juli 2025

11 September 2025 14:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Pertamina Raup Pendapatan Rp 672 Triliun hingga Juli 2025
Pertamina catat pendapatan Rp 672 triliun hingga Juli 2025, laba USD 1,6 miliar, dan setoran negara Rp 225,6 triliun, ditopang strategi ganda.
kumparanBISNIS
PT Pertamina (Persero) resmi melakukan groundbreaking pembangunan Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu di Ulubelu, Lampung, Selasa (9/9/2025). Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
PT Pertamina (Persero) resmi melakukan groundbreaking pembangunan Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu di Ulubelu, Lampung, Selasa (9/9/2025). Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) mencatat pendapatan Rp 672 triliun hingga Juli 2025. Kinerja positif ini diraih meski perusahaan menghadapi tekanan dari penurunan harga minyak mentah, solar, serta pelemahan kurs dolar AS dibanding periode 2024.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyebut capaian tersebut tidak lepas dari strategi pertumbuhan ganda atau dual growth strategy, dengan mengoptimalkan bisnis eksisting dan mengembangkan bisnis rendah emisi.
“Hasilnya hingga Juli 2025, Pertamina mencatat pendapatan Rp 672 triliun, dengan total produksi migas lebih dari 1 juta barrel setara minyak per hari dan tingkat yield kilang mencapai 84 persen,” kata Simon saat RDP dengan Komisi VI DPR di Senayan, Kamis (11/9).
Pertamina juga membukukan laba bersih setelah pajak USD 1,6 miliar dan EBITDA USD 6,3 miliar. Total revenue hingga Juli 2025 tercatat USD 40 miliar. Dengan capaian ini, peringkat kredit Pertamina diklaim tetap bertahan di level investment grade, sejajar dengan peringkat utang pemerintah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dari sisi operasional, Pertamina menorehkan sejumlah capaian, antara lain penemuan cadangan migas baru di Blok Rokan sebesar 724 juta barrel setara minyak, pengoperasian PLTP Lumut Balai dengan kapasitas 800 GWh, serta peluncuran Pertamax Green 95 di 160 outlet yang mencatat penjualan 4,83 ribu kiloliter hingga pertengahan tahun.
Kontribusi Pertamina terhadap penerimaan negara juga signifikan. Hingga Juli 2025, total pajak, dividen, dan PNBP yang disetorkan mencapai Rp 225,6 triliun. Simon menyebut, angka ini menjadikan Pertamina sebagai penyumbang dividen terbesar bagi Danantara sekaligus BUMN dengan kontribusi pajak terbesar.
Selain itu, Pertamina menargetkan penyelesaian proyek RDMP Balikpapan yang dijadwalkan beroperasi awal 10 November 2025 dan mulai memproduksi pada kapasitas minimal per 17 November 2025.
ADVERTISEMENT