Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pertamina Sebut Pertamax Green 92 Masih Dikaji, Tunggu Persetujuan Pemerintah
14 November 2023 16:44 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) memastikan Pertamax Green 92 masih dalam tahapan kajian. Kajian tersebut sudah sesuai proses yang seharusnya (on track).
ADVERTISEMENT
Rencana peluncuran Pertamax Green 92 awalnya berupa usulan yang muncul dari Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan Pertamina sebagai perusahaan BUMN harus melakukan inovasi produk. Kajian juga melibatkan pengembangan produk.
“Terkait nanti (Pertamax Green 92) Bu Dirut sudah sampaikan kan itu persetujuan pemerintah. Itu urusan lain, yang penting di dalam secara internal kajian terus dilakukan untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas,” kata Fadjar saat ditemui di M Bloc Space, Selasa (14/11).
Sementara itu, Corporate Secretary PT Pertamina (Persero), Brahmantya S Poerwadi, memastikan pembahasan Pertamax Green 92 sudah sesuai jalur.
“Target kita itu transisi energi melalui bauran energi baik melalui salah satunya biofuel. Kajiannya tentu dilakukan internal melibatkan pihak-pihak terkait pabrik segala macam,” tutur pria yang akrab disapa Tio.
ADVERTISEMENT
“Setelah nanti produknya, kalau di software itu ada beta version sebelum launching kita mulai jalankan, tapi Insya allah kita on the track (kajian Pertamax Green 92),” tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Tutuka Ariadji, menjelaskan ada beberapa tahapan pengkajian untuk mengevaluasi produk BBM mulai tahun 2024. Untuk Pertamax Green 92 baru akan diluncurkan tahun 2026.
"(Pertamax Green 92) Itu masih tahun 2026, itu masih lama ya skala besarnya," ungkap Tutuka saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (15/9).
Tutuka menjelaskan saat ini belum ada keputusan apakah Pertalite masih dijual di tahun depan karena masih dalam perhitungan dampaknya kep ekonomi. Di sisi lain, masih dikaji pula terkait campuran bioetanolnya.
ADVERTISEMENT
"Itu kan kita bisa harus dilihat dari daya beli masyarakat, kondisi sosial dampak dampak sekarang ini masih teknis belum meluas itu ya," tegas Tutuka.
"Bisnisnya harus jelas produknya apa, Pertamina juga mencampur-campur tadi yang Pertamax Green 95 itu kan RON 92 dan 98 ditambah etanol sekarang dicoba-coba begitu," lanjutnya.