Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pertamina Sering Ganti Direksi, Mana Lebih Kaya Dibandingkan Petronas?
23 April 2018 12:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB

ADVERTISEMENT
Dalam 4 tahun terakhir, perusahaan migas milik negara PT Pertamina (Persero) sudah 5 kali berganti Direktur Utama. Baik pejabat definitif, maupun sebagai pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama. Terakhir, Elia Massa Manik tergusur dari jabatannya sebagai Direktur Utama Pertamina pada Jumat (20/4). Padahal kursi itu baru diduduki Elia selama 13 bulan.
ADVERTISEMENT
Selain posisi direktur utama, Kementerian BUMN juga mengganti 4 posisi direktur lainnya. Keempatnya yakni Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia, Ardhy N Mokobombang digantikan oleh Heru Setiawan; Direktur Pemasaran Korporat, M Iskandar digantikan oleh Basuki Trikora Putra; Direktur Pengolahan, Toharso diganti oleh Budi Santoso Syarif; Dan Direktur Manajemen Aset, Dwi Wahyu Daryoto diganti oleh M. Haryo Yunianto.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menilai, pergantian direksi Pertamina yang terlalu sering akan mengganggu kinerja perusahaan, sehingga menyulitkan Pertamina tumbuh menjadi besar. Padahal perusahaan-perusahaan migas milik negara lain sudah tumbuh pesat, termasuk Petronas milik negeri jiran Malaysia, yang mengembangkan bisnis migas di tahap-tahap awal dengan belajar dari Pertamina.
"Kalau setiap tahun politik, direksinya (Pertamina) diganti, jangan berharap Pertamina bisa besar seperti Petronas,” kata Said Didu. Seperti apa posisi keuangan kedua perusahaan bertetangga ini?

ADVERTISEMENT