Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Pertamina Siap Tampung Minyak Mentah dari Kontraktor Swasta yang Tak Bisa Ekspor
11 Februari 2025 13:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![VP Coporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, saat ditemui di The Patra Bali, Selasa (11/2/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jksrddh7npmg8jcng0akfb5h.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan perusahaan menyambut baik rencana Bahlil tersebut, sebab sejauh ini seluruh produksi minyak mentah dari Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi (PHE ) sudah diserap seluruhnya di kilang Pertamina di dalam negeri.
"Kami Pertamina ya tentu menyambut baik ya, karena selama ini produksi dari PHE pun seluruhnya memang diserap oleh kilang Pertamina," jelasnya saat Media Gathering Subholding Upstream di The Patra Bali, Selasa (11/2).
Fadjar mengatakan, Pertamina juga siap menyerap minyak mentah hasil produksi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya untuk kemudian diolah di kilang-kilang milik Pertamina.
Di sisi lain, dia memastikan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) akan terus meningkatkan kualitas seluruh kilang supaya bisa mengolah seluruh jenis minyak mentah.
ADVERTISEMENT
Adapun Pertamina tengah memiliki beberapa proyek revamping kilang, misalnya Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Grass Root Refinery (GRR) Tuban.
"Jadi intinya kalau pembatasan ekspor tadi kita menyebut baik, di satu sisi, paralel kilang kita juga terus upgrade supaya bisa menerima segala jenis crude," pungkas Fadjar.
Sebelumnya, Bahlil berencana memangkas ekspor minyak mentah Indonesia sepanjang tahun 2025, nyaris setengah dari target yang sudah ditetapkan.
Perkiraan ekspor minyak mentah Indonesia tahun ini sekitar 28 juta barel. Bahlil menargetkan sekitar 12-13 juta barel dapat dioptimalkan untuk menambah pasokan kilang minyak dalam negeri.
Dengan demikian, terdapat sisa sekitar 15-16 juta barel minyak mentah yang ditargetkan masih bisa diekspor Indonesia sepanjang tahun 2025.
ADVERTISEMENT
Ekspor minyak mentah ke depan, kata Bahlil, akan dioptimalisasi agar semaksimal mungkin dimanfaatkan oleh kilang minyak dalam negeri, sehingga meningkatkan produksi bahan bakar minyak (BBM) nasional.
"Sesuai Arahan Presiden Prabowo, kami telah meminta kilang-kilang dalam negeri untuk memanfaatkan semua minyak mentah, termasuk yang sebelumnya dianggap tidak memenuhi spesifikasi. Sehingga ekspor minyak mentah semakin menurun," kata Bahlil dalam keterangannya, dikutip Rabu (29/1).