Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kebakaran pipa BBM milik PT Pertamina (Persero) terjadi di Jalan Sukahaji, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, Selasa (22/10). Akibat peristiwa tersebut, ada satu warga negara asing yang menjadi korban dan ada kerugian yang ditimbulkan.
ADVERTISEMENT
Ada dugaan terbakarnya pipa BBM di pinggir jalan Tol Cileunyi tersebut disebabkan karena kegiatan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Infrastruktur penyaluran BBM adalah objek vital nasional (obvitnas). Semua pekerjaan konstruksi di sekitarnya harus dikoordinasikan dengan Pertamina.
Unit Manager Communication dan CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami menuturkan, PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) sudah minta izin dan berkoordinasi dengan Pertamina beberapa bulan lalu.
Tetapi, kata Dewi, pihaknya tidak menerima laporan akan adanya pengerjaan menggunakan alat berat di lokasi kejadian pada Selasa siang. Menurutnya, dalam peristiwa ini Pertamina juga korban.
"Tentunya, iya. Kita adalah korban," kata dia ketika ditemui di lokasi, Rabu (23/10).
"Kalau koordinasi dan izin tentunya ada. Tapi kalau untuk laporan adanya pekerjaan, belum ada laporan itu sih," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Dewi mengaku belum dapat memastikan besarnya kerugian yang diderita oleh Pertamina dan akan fokus untuk mensterilkan lokasi. Selain itu, dia akan menunggu hasil pemeriksaan polisi terhadap sejumlah saksi.
"Kita lebih membantu pemerintah atau kepolisian untuk diperiksa dan dimintai keterangan semuanya, nanti biar pihak kepolisian yang menentukan kesalahan ada di mana," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolsek Cimahi Selatan AKP Sutarman menuturkan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap 10 orang WNI yang berada di lokasi ketika kebakaran terjadi. Dia memastikan, hanya ada 1 korban tewas dalam peristiwa tersebut.
Dari komunikasi dengan KCIC, sambung Sutarman, ada 13 karyawan yang berada di lokasi. Tiga orang karyawan merupakan WNA sedangkan sisanya WNI. Seluruh karyawan menyelamatkan diri ketika peristiwa dan tidak ada yang terluka.
ADVERTISEMENT