Pertamina Tak Perlu Izin BPH Migas Bangun SPBU Mini

11 Desember 2018 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers BPH Migas soal persiapan Natal dan Tahun baru 2019. (Foto:  Elsa Olivia Karina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers BPH Migas soal persiapan Natal dan Tahun baru 2019. (Foto: Elsa Olivia Karina/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) menargetkan pembangunan spbu mini di 77 ribu desa di seluruh Indonesia. Langkah ini, dikatakan Ketua Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Fanshurullah Asa, tak perlu izin.
ADVERTISEMENT
Sebab, kata pria yang akrab diapa Ifan itu Pertamina termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Karenanya, pihak Pertamina bisa membangun spbu mini ini kapan saja sesuai dengan prosedur.
"Itu enggak perlu izin lagi, Pertamina itu BUMN. Saat Pertamina akan bangun SPBU mini di 77 ribu desa, di situ mereka harus hadir sebagai BUMN," katanya saat ditemui di Gedung BPH Migas, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (11/12).
SPBU mini penyalur BBM satu harga Kab. Tambrauw. (Foto: Wiji Nurhayat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
SPBU mini penyalur BBM satu harga Kab. Tambrauw. (Foto: Wiji Nurhayat/kumparan)
Menurut Ifan, Pertamina sudah memulainya dengan membangun SPBU mini G-Lite di Palu, Sulawesi Tengah saat musibah gempa terjadi. Kala itu, banyak SPBU yang tidak dapat beroperasi karena rusak, sehingga Pertamina mengirimkan pasokan BBM ke Palu dan didistribusikan di SPBU Mini G-Lite tadi.
ADVERTISEMENT
"G-lite ini tadi diletakkan di beberapa lokasi untuk membantu distribusi BBM. Semoga pembangunan SPBU Mini di 77 ribu desa tadi tidak hanya wacana, harus direalisasikan segera agar BBM nonsubsidi yang lebih ramah lingkungan bisa masuk ke wilayah desa-desa," tutupnya.
Pertamina Mau Bikin SPBU Mini di 77 Ribu Desa
PT Pertamina (Persero) berencana menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mini di 77 ribu desa.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, menyebut bahwa langkah tersebut diambil untuk mengenalkan Bahan Bakar Minyak (BBM) ramah lingkungan seperti Pertamax ke pelosok desa.
“Ada 77 ribu BUMDes (yang digandeng untuk) buat SPBU,” ucapnya di SPBU Pertamina Kuningan, Jakarta, Senin (10/12).
ADVERTISEMENT
SPBU mini di desa-desa ini akan menjual bensin RON 92 alias Pertamax yang menurut Pertamina lebih ramah lingkungan dibandingkan Premium (RON 88) karena kadar oktannya lebih tinggi.
Pembeli tengah mengisi bensin di SPBU mini ExxonMobil, Dangdeur, Purwakarta. (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembeli tengah mengisi bensin di SPBU mini ExxonMobil, Dangdeur, Purwakarta. (Foto: kumparan)
“Kami juga akan mengarah BBM yang ramah lingkungan ke desa,” tegas Nicke.
Saat ini, perusahaan migas asal Amerika Serikat (AS), ExxonMobil, bersiap membuka 10 ribu SPBU mini di kampung-kampung. Beberapa SPBU mini telah dibuka di Purwakarta. Terkait hal itu, Nicke mengaku persaingan itu adalah hal biasa. Pihaknya siap bersaing dengan Exxon.
“Persaingan itu biasa-biasa saja, kita hadapi saja,” katanya.