Pertamina Teken 2 Kerja Sama CCS, Gaet ExxonMobil dan BUMN Korea Selatan

15 Mei 2024 14:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja mengecek lokasi penerapan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Pertamina EP Sukowati Field, Bojonegoro, Jawa Timur. Foto: Budi Candra Setya/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengecek lokasi penerapan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Pertamina EP Sukowati Field, Bojonegoro, Jawa Timur. Foto: Budi Candra Setya/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) menandatangani dua kerja sama terkait pengembangan kegiatan tempat penyimpanan karbon (carbon capture and storage/CCS) dalam gelaran IPA Convex ke-48 di ICE BSD, Rabu (15/5).
ADVERTISEMENT
Kerja sama pertama yakni bersama ExxonMobil Indonesia berupa Agreement Related to Preliminary Activities for HOA Implementation on CCS Hub Development. Hal ini menyusul rencana pengeboran sumur appraisal di Cekungan Sunda Asri sebagai kandidat CCS.
Kemudian kerja sama kedua yakni Framework Agreement for CCS Hub Development antara Pertamina, ExxonMobil Indonesia, dan BUMN asal Korea Selatan, Korea National Oil Corporation (KNOC).
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Jodi Mahardi, menjelaskan kerja sama ketiga perusahaan untuk mengkaji pengembangan CCS Hub di Cekungan Sunda Asri.
"Kita masih studi dulu, Pertamina sama KNOC, terus dengan Exxon gitu ya untuk studi mengenai kapasitas yang bisa disetor di Sunda Asri dan rencana nanti pengembangan infrastruktur juga," ujarnya usai penandatanganan kerja sama, Rabu (15/5).
ADVERTISEMENT
Jodi belum bisa membeberkan detail kerja sama di bidang CCS tersebut. Dia hanya mengatakan, potensi kapasitas penyimpanan karbon di Cekungan Sunda Asri bisa mencapai 2,5 juta ton per tahun.
"Kalau tidak salah 2,5 million ton per annum, tapi harus dicek langsung. Pertamina akan mulai appraisal drilling paling lambat tahun depan," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan peran perusahaan dalam kerja sama ini yaitu menawarkan layanan sebagai pemilik konsesi di Cekungan Sunda Asri.
"Kita menawarkan konsep services dari mulai dari CO2 capturing kemudian transporting dan injection. Karena kita yang memiliki konsesi di blok tersebut tapi ini perlu izin dari pemerintah karena itu ada izin tersendiri," jelasnya.
Nicke juga menyebutkan sedang menunggu aturan turunan Peraturan Presiden (Perpres) No 14 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon untuk melaksanakan kegiatan pengeboran di lokasi tersebut.
Foto aerial lokasi penerapan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Pertamina EP Sukowati Field, Bojonegoro, Jawa Timur. Foto: Budi Candra Setya/ANTARA FOTO
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama Pertamina, Wiko Migantoro, menyebutkan pengeboran sumur perdana di Cekungan Sunda Asri dilakukan akhir 2024 atau awal 2025.
ADVERTISEMENT
"Diharapkan akhir tahun ini atau awal tahun depan kita sudah ada bor sumur appraisal. Dari situ nanti ada milestone lagi kita bisa menghitung berapa biaya sesungguhnya untuk CCS termasuk total investasinya," jelas Wiko saat ditemui di Lapangan Banyu Urip, Bojonegoro, Jumat (1/3).
Dia menambahkan, salah satu permintaan potensial dari CCS ini adalah Kilang Petrokimia Hijau yang https://kumparan.com/topic/exxonmobil digarap ExxonMobil. Kedua proyek ini, CCS dan kilang, merupakan buah hasil pertemuan Presiden Jokowi Chairman ExxonMobil Corporation Darren Woods di AS beberapa waktu lalu.
"Nanti tetap kita mapping juga bagaimana, FID (Final Investment Decision) diharapkan mungkin di 2026 awal, di situ semua sudah settle mengenai appraising, demand, kapasitas storage," tutur Wiko.