Pertamina Tunggu Arahan Pemerintah Integrasikan Data dengan Perusahaan Ojol

9 Desember 2024 11:42 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Relawan Gerbong Pecinta Sandi Uno memberikan kupon pembelian BBM kepada emak-emak driver ojol di Surabaya. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Relawan Gerbong Pecinta Sandi Uno memberikan kupon pembelian BBM kepada emak-emak driver ojol di Surabaya. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri buka suara terkait kemungkinan kolaborasi atau integrasi data dengan perusahaan ojek online (ojol), menyusul pembahasan pengendara ojol masih bisa mengkonsumsi BBM subsidi.
ADVERTISEMENT
Simon menuturkan, saat ini perusahaan masih dalam tahap pemutakhiran data penerima subsidi energi yang berhak, di bawah koordinasi satuan tugas (satgas) yang dipimpin Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Pemutakhiran data tersebut, lanjut dia, dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatukan data registran MyPertamina dengan data registran PLN supaya tidak ada tumpang tindih.
"Posisi saat ini sampai di situ, untuk kelanjutan nantinya penerima misalnya ojol dan kita perlu kombinasikan aplikasi yang ada di sana dengan Pertamina, kita tentunya dalam proses untuk kelanjutan itu yang pasti untuk penerima subsidi, kami masih menunggu," ungkap Simon saat konferensi kesiapan Natal dan Tahun Baru 2025, Senin (9/12).
Dengan demikian, Simon memastikan belum ada kelanjutan tindak lanjut terkait data pengendara ojol. Pihak Pertamina masih harus menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Pertamina adalah sebagai pelaksana, tentunya kami menunggu keputusan berikutnya dari pemerintah, dalam hal ini ESDM, tentunya kami yakin bahwa akan selalu berpihak kepada kepentingan rakyat," imbuhnya.
Simon juga enggan menjelaskan lebih lanjut terkait kemungkinan apakah ada integrasi antara aplikasi MyPertamina dengan perusahaan ojol. Dia hanya menyebutkan, tim IT Pertamina akan bekerja sebaik mungkin mengikuti arahan pemerintah lebih lanjut.
"Pertamina Digital Hub dan tim IT untuk terus berkoordinasi dan mencari program aplikasi terbaik, tentunya apabila ada suatu aplikasi baru tentunya kita harus mencari cara supaya potensi-potensi penyalahgunaan atau potensi kebocoran dan lainnya bisa terantisipasi dengan baik," pungkas Simon.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri. Foto: Pertamina
Sebelumnya, Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan pengendara ojek online (ojol) tetap mendapatkan alokasi BBM bersubsidi. Tapi untuk memastikan siapa yang bisa mendapatkan BBM subsidi, Kementerian UMKM tengah menyiapkan mekanisme verifikasi untuk pengendara ojol.
ADVERTISEMENT
"Sekarang yang sedang disiapkan adalah mekanisme untuk memverifikasi, supaya jangan sampe bias," jelas Maman Abdurrahman di Kantor Kementerian UMKM di Jakarta, Jumat (6/12).
Maman menjelaskan, Kementerian UMKM berencana memanggil operator perusahaan ojek online, seperti Gojek, Grab, Maxim, dan perusahaan operator lain guna meminta data resmi pengendara ojol, untuk kemudian dimasukkan ke alokasi penerima BBM bersubsidi.
"Nah langkah sementara habis ini kami dari Kementerian UMKM akan memanggil perusahaan-perusahaan operator salah satunya Grab, nanti ada Gojek, lalu ada Maxim, dan beberapa perusahaan-perusahaan operator ojol. Kita akan panggil, kita akan minta data-data saudara-saudara kita yang sebagai (mitra) ojek online yang terdaftar," tutur ia.
Maman juga berencana memanggil direksi Pertamina sebagai terminal BBM bersubsidi. Pasalnya, untuk menyambungkan data-data pengendara ojol secara akurat dan tepat, agar nantinya di setiap SPBU bisa terverifikasi secara otomatis mana pengendara ojol dan mana yang bukan pengendara berprofesi sebagai ojol.
ADVERTISEMENT