Pertamina Ungkap Asal-usul USD 300 Juta yang Dibebaskan AS dari Venezuela

20 November 2023 9:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gedung Pertamina.  Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gedung Pertamina. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) buka suara terkait pencairan dana USD 300 juta atau sekitar Rp 4,65 triliun (asumsi kurs Rp 15.500) yang sempat mengendap di Venezuela dan berhasil dibebaskan oleh Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Soal pencairan dana Pertamina tersebut diungkap Luhut Binsar Pandjaitan usai dijenguk Utusan Khusus Presiden AS di bidang iklim, John Kerry, di General Hospital Singapore, Singapura.
Juru Bicara Pertamina, Fadjar Santoso, menyebutkan dana tersebut merupakan estimasi angka dividen anak usaha Pertamina Internasional EP (PIEP), yaitu Maurel & Prom (M&P), yang seharusnya diterima dari aset di Venezuela sejak akuisisi di Desember 2018.
Adapun M&P merupakan perusahaan minyak dan gas yang tercatat di bursa Paris, Prancis. Saat ini, Pertamina memiliki 72,65 persen saham di perusahaan itu. Aset di Venezuela tersebut merupakan akuisisi blok migas Urdaneta Oeste field.
Juru Bicara PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, di Gedung DPR, Selasa (14/3/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Fadjar menjelaskan, dana Rp 4,65 triliun yang mengendap tersebut tidak bisa dicairkan karena penetapan sanksi oleh AS terhadap BUMN Venezuela, Petróleos de Venezuela (PDVSA), yang merupakan mitra mayoritas di blok migas tersebut.
ADVERTISEMENT
"Selama ini dananya tidak bisa ditarik karena adanya sanksi AS atas PDVSA (BUMN migas Venezuela sebagai partner majority)," pungkas Fadjar.
Sebelumnya, Luhut bercerita kepada John Kerry soal dana Pertamina yang mengendap. Saat itu juga John langsung menelepon Amos Hochstein, tangan kanan Presiden Joe Biden untuk membantu persoalan ini. Dari telepon yang singkat itulah dana Pertamina yang tertahan selama hampir 5 tahun, akhirnya bisa segera dikembalikan.
"(Dana) itu dilepaskan Amerika Serikat sehingga itu dapat kembali ke Pertamina tanpa keluar sepeser pun," ujar Luhut dikutip dari Instagram @luhut.pandjaitan, Sabtu (18/11).
Bantuan ini, kata dia, sekaligus meyakinkan dirinya sekali lagi bahwa hubungan baik dan kepercayaan yang kuat antara Indonesia dan Amerika terjadi karena keteladanan yang dicontohkan Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Sehingga membuat para pemimpin dunia menghormati sosok beliau (Jokowi)," terangnya.