Pertamina Ungkap Transisi Energi Berpotensi Serap 1,7 juta Tenaga Kerja

26 September 2024 15:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Manajemen Risiko Pertamina New & Renewable Iin Febrian saat sesi panel kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (25/9/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Manajemen Risiko Pertamina New & Renewable Iin Febrian saat sesi panel kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (25/9/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertamina mengungkap upaya transisi energi bisa menyerap jutaan tenaga kerja. Jumlah serapan kerja dari langkah ini disebut dapat mencapai lebih dari 1 juta pekerjaan.
Direktur Manajemen Risiko Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) Iin Febrian menyebut pengembangan biofuel, hidrogen, sampai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat menghasilkan sekitar 1,7 juta pekerjaan. Hal ini disampaikan Iin dalam kumparan Green Initiative Conference 2024 di Jakarta, Rabu (24/09).
“Dan itu kalau kita kalkulasi, dari Bapak Menteri (Bahlil) menyampaikan bahwa akan membuka potensi untuk pekerjaan baru itu 1 juta pekerjaan, di kalkulasi kami itu bisa lebih juga mencapai 1,7 juta pekerjaan,” ungkapnya.
Selain itu, Iin juga menyebut ada tiga hal yang harus menjadi fokus Pertamina NRE untuk menjaga ketahanan energi sambil berkontribusi pada dekarbonisasi.
Pertama, terkait dengan keamanan energi kita sudah memastikan kecukupan energi untuk masa yang akan datang dalam kondisi yang lebih. Hal ini juga dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
“Bahwa kecukupan energi kita saat ini, di masa yang akan datang itu dalam kondisi yang lebih mencukupi. Apalagi ini dalam rangka mendukung kepentingan ekonomi, kalau pemerintah berikutnya akan mengupayakan kepentingan ekonomi hingga 8 persen tentu itu berdampak pada energi yang bilang mereka sangat signifikan,” kata Iin lebih lanjut.
Kedua, kesetaraan energi juga merupakan hal yang turut menjadi fokus. Pertamina terus memastikan masyarakat dapat mengakses energi dengan harga terjangkau melalui kebijakan satu harga.
“Sekarang di seluruh negara kita punya tantangan bahwa lebih dari 18.000 pulau berada di negara kita. Dan kita harus memastikan setiap masyarakat kita mampu mengakses energi dengan mudah, dengan harga yang terjangkau one price policy tentu diberikan kepentingan,” jelasnya lebih lanjut.
Ketiga, aspek keberlanjutan juga jadi fokus selain keamanan energi dan kesetaraan energi. Pertamina melalui langkah ini terus melakukan inisiasi untuk menjawab tantangan energi itu sendiri.